Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat memfasilitasi promosi 120 UMKM di daerah itu agar naik kelas, melalui Galeri Business Development Center (BDC) Zamrud Khatulistiwa di Kompleks Pasar Flamboyan.

"Manfaatkan galeri ini untuk meningkatkan pasar dan promosi. Galeri tersebut merupakan upaya Pemkot Pontianak memfasilitasi UMKM, serta membangun kolaborasi dan pengembangan kapasitas usaha," kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat meresmikan DBC Zamrud Khatulistiwa di Pontianak, Kamis.

Berlangsung di lokasi pasar Flamboyan yang strategis dengan setiap hari banyak warga kota dan daerah sekitar melakukan transaksi menjadikan kegiatan ini tempat untuk ajang promosi. 

Edi Kamtono meminta pelaku UMKM rutin mengevaluasi penjualan. Termasuk produk-produk yang dipasarkan. Apa yang paling laku, harus dipertahankan, dan diperbaiki kekurangannya.

"Selain meningkatkan produksi, juga harus menjaga kualitas. Saya meminta pelaku usaha lebih kreatif dalam mengemas dan memasarkan produk," katanya.

Era internet sekarang, katanya harus dimanfaatkan, sebab apa saja memiliki peluang sama untuk dikenal. Barang yang kurang diminati, harus ada inovasi dan kreasi, sehingga lebih menarik minat pembeli.

Kepala Bappeda Kota Pontianak, Sidig Handanu Widoyono menjelaskan DBC Zamrud Khatulistiwa Kota Pontianak dibentuk 30 September 2015 berdasarkan kesepakatan forum musyawarah kota. BDC diharap menjadi pusat pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah(UMKM) terbaik, tangguh dan terpercaya di Kota Pontianak.

“Pemerintah daerah memiliki peran strategis untuk pemberdayaan BDC dan usaha UMKM/KSM berupa fasilitasi dan membangun kolaborasi dengan berbagai kelompok peduli yang mendukung pengembangan kapasitas BDC dan usaha UMKM/KSM,” terang Ketua Komite BDC Zamrud Khatulistiwa itu.

Kini, UMKM binaan BDC Zamrud Khatulistiwa berjumlah 120 anggota. Mereka aktif berproduksi dan tersebar di seluruh kecamatan di Pontianak. Jumlah itu terdiri dari 70 UMKM makanan ringan, 20 UMKM makanan basah, 10 perajin kain tenun dan payet, 18 UMKM kriya dan dua industri rumahan sabun cuci piring dan cuci tangan.

“Jumlah ini terus bertambah sesuai minat calon UMKM yang ingin mengembangkan usaha mereka,” jelasnya.

Saat ini seluruh anggota UMKM Binaan BDC telah mempunyai NIB (Nomor Induk Berusaha). Di mana 60 UMKM diantaranya sudah memiliki Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan 50 UMKM telah memiliki sertifikat halal.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023