Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Junaidi mengatakan pihaknya terus melakukan pengendalian harga dan stok pangan pokok di pasar hingga Idul Fitri 1444 Hijriah mendatang.

"Pemantauan harga di lapangan dan mengontrol stok pangan terus dilakukan. Kita tahu setiap momen hari besar keagamaan ada kenaikan harga karena permintaan yang tinggi," ujarnya di Pontianak, Kalbar, Selasa.

Ia menyebutkan saat ini kalaupun ada kenaikan, besarannya tidak signifikan dan merupakan hal yang wajar karena permintaan tinggi. Ia mencontohkan harga ayam semula Rp25.000/kg, kini Rp26.000/kg.

"Untuk yang naik tinggi ini cabai. Namun, untuk itu, setiap ASN di Pontianak diwajibkan menanam cabai di pekarangan rumahnya dan bibitnya gratis disediakan," papar dia.

Kemudian, untuk stok dan harga beras juga masih stabil. "Beras juga kami sudah koordinasi dengan Bulog dan kebutuhan hingga Idul Fitri sudah sangat cukup," jelas dia.

Pihaknya juga terus rutin menggelar pasar murah bersama Bulog dan pihak lainnya di setiap pasar seperti Pasar Flamboyan Pontianak.

"Kalau operasi pasar kita secara rutin bekerja sama dengan Bulog. Titik-titiknya di pasar-pasar misalnya di Flamboyan, Pasar Mawar dan Kemuning serta lainnya. Upaya pengendalian harga dan stok terus kami kawal agar semua stabil," ucap dia.

Berdasarkan pantauan di lapangan, rata-rata harga komoditas strategis seperti beras premium dijual Rp14.500/kg, beras medium Rp11.700/kg, gula pasir Rp14.100/kg, ayam ras Rp29.800, daging sapi Rp158.000/kg, cabai rawit lokal Rp72.400 /kg, bawang merah Rp32.000 /kg, bawang putih Rp25.000 /kg, minyak goreng kemasan Rp22.800/liter, minyak goreng curah Rp14.000/liter, serta harga telur Rp1.800-Rp2.100/ butir.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023