Presiden Joko Widodo menekankan bahwa inovasi dalam sistem pembayaran berbasis digital seperti kartu kredit pemerintah perlu terus diperkuat guna mempermudah belanja pemerintah pusat dan daerah, meningkatkan efisiensi serta transparansi, dan memudahkan pertanggungjawaban penggunaan belanja pemerintah.

“Kunci untuk terus tumbuh dan berkembang adalah inovasi dan kepercayaan, (yakni) inovasi dalam penyediaan sistem pembayaran berbasis digital serta keamanan dan perlindungan masyarakat,” kata dia dalam pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital (Fekdi) secara virtual di Jakarta, Senin.

Selain itu, pengembangan konektivitas pembayaran di kawasan ASEAN (Asosiation of South East Asian Nations) seperti QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) antar negara juga mendesak untuk terus diperkuat. Upaya ini dilakukan dalam rangka mendukung perekonomian dan inklusi keuangan di kawasan, serta menjadi bagian penting dari Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.

“Saya harap QRIS antarnegara dan kartu kredit pemerintah dapat mendorong kenaikan transaksi UMKM, baik melalui pembelanjaan produk-produk dalam negeri serta memperluas akses ke pasar internasional,” ungkapnya.

Menurut Presiden Jokowi, ekonomi dan keuangan digital di Indonesia dapat dioptimalkan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru mengingat pangsa pasar dalam sektor tersebut sebesar 40 persen dari total transaksi ekonomi digital ASEAN.

Potensi untuk bertumbuh semakin maju dianggap sangat besar mengingat Indonesia berada dalam peringkat ke-6 dengan jumlah startup terbesar di dunia, yakni 2.400 startup, dengan penetrasi internet sebesar 76,8 persen.

Nilai ekonomi digital Indonesia turut diproyeksikan mencapai 130 miliar dolar AS pada tahun 2025 dan akan terus bertumbuh hingga 315 miliar dolar AS pada tahun 2030.

Karena itu, dia meminta semua inovasi harus dilakukan secara hati-hati, memperhatikan dan memiliki antisipasi risiko sistem keamanan yang handal, serta sistem perlindungan konsumen yang baik. Mitigasi risiko itu disebut harus betul-betul dihitung, bagaimana regulasi, pengawasan, pemantauan, dan implikasi terhadap nilai tukar serta keberlanjutan adopsi standar internasional.

“Saya minta seluruh kementerian/lembaga/pemerintah daerah untuk gunakan kartu kredit pemerintah, serta dukung perluasan QRIS antar negara guna akselerasi ekonomi dan keuangan digital yang inklusif,” ucap Presiden.

Baca juga: Bank Indonesia gencarkan penggunaan QRIS sasar pelaku usaha


 

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Barat(Kalbar) terus berupaya dengan para pihak mengendalikan inflasi seperti melalui kegiatan Operasi Pasar QRIS dengan harga pangan murah, berlangsung di area Masjid Raya Mujahidin Pontianak.

“Operasi pasar QRIS ini kami adakan dalam rangka menyambut pengendalian inflasi dan menyambut Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah," ujar Kepala KPw BI Kalbar, Nur Asyura Anggini Sari di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan dalam kegiatan Operasi Pasar QRIS 2023 menghadirkan produk pangan yang lebih murah dari harga pasar karena dihadirkan langsung oleh distributor.

"Dengan harga lebih murah maka daya beli masyarakat terhadap produk yang dijual di sini lebih tinggi. Ini membantu masyarakat mendapatkan aneka sembako murah," ucap dia.

Ia menambahkan dalam kesempatan itu, momentum juga untuk memasyarakatkan pembayaran dengan QRIS. Setiap pembelian produk di operasi pasar wajib menggunakan transaksi nontunai (QRIS).

"Jika masyarakat belanja menggunakan QRIS dan mencapai angka Rp75 ribu per orang, maka 200 orang pertama akan mendapatkan kupon yang bisa ditukar dengan sembako berupa satu liter minyak goreng atau satu kilogram gula,” kata dia.Baca selengkapnya: Operasi Pasar QRIS 2023 hadirkan pangan murah

 

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023