Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus mengawal langkah pengendalian harga pangan di Kalbar melalui sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar stok dan harga stabil di tengah masyarakat.

"Pengendalian harga pangan Pemerintah Provinsi Kalbar dikawal oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Koordinatornya Biro Perekonomian. Dinas teknis yang masuk dalam tim adalah Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalbar," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Herti Herawati saat di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan dari sisi Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalbar dilakukan Gelar Pasar Murah (GPM) untuk mendekat akses dan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

"Untuk GPM itu kita laksanakan ketika momentum hari besar keagamaan atau ketika harga mulai naik. Hadirnya GPM untuk menekan dan mengendalikan harga di tengah masyarakat. GPM digelar baik di provinsi maupun di kabupaten," ucap dia.

Ia menambahkan untuk pengendalian harga pangan juga dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalbar melalui gerakan operasi pasar.

"Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk hal tersebut juga dilakukan dengan menggelar operasi pasar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalbar terutama seperti kemarin menjelang hari raya keagamaan dan Ramadhan," kata dia.

Ia juga mengatakan bahwa ada beberapa sarana dan prasarana yang membantu pemerintah dalam menunjang upaya pengendalian harga pangan yang ada di Kalbar.

"Adanya gudang penyimpanan sembako yang disediakan oleh distributor swasta, kemudian adanya bantuan kerja sama dari Bulog, dan juga adanya angkutan sewa ke jasa ekspedisi pengiriman," jelas dia.

Ia mengungkapkan bahwa angkutan bahan pangan terutama bahan pangan yang tidak bisa diproduksi di Kalbar seperti bawang putih sering terhambat karena angkutan lewat laut ketika terjadinya gelombang tinggi.

Karena hal itu, solusi yang dilakukan untuk mencegah kelangkaan bahan pangan terjadi dengan menambah stok di saat cuaca baik.

Kemudian, Ia mengatakan bahwa pemanfaatan pangan haruslah diupayakan dengan lebih baik lagi oleh berbagai pihak.

"Sesuai dengan tiga pilar ketahanan pangan yakni ketersediaan, keterjangkauan, pemanfaatan pangan harus diupayakan oleh pihak pemerintah dan produsen pangan," tutupnya.

Untuk harga rata - rata pangan strategis di Kalbar berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar per 24 Mei 2023 yakni beras premium Rp14.943/kg, beras medium Rp12.914/kg, minyak goreng kemasan Rp18.643/liter, minyak goreng curah Rp16.362/liter, daging ayam ras Rp42.643/kg, telur ayam Rp32.650/kg, bawang putih Rp37.154/kg, bawang merah Rp38.546/kg, daging sapi Rp158.571/kg, cabai rawit Rp57.493 dan gula pasir Rp14.714/kg.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023