PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memperoleh persetujuan pemegang saham independen atas aksi korporasi pemisahan segmen usaha (spin-off) IndiHome ke Telkomsel dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Telkom (RUPST) Tahun Buku 2022 yang dilaksanakan di Jakarta, Selasa.
"Memperoleh persetujuan dari pemegang saham independen atas aksi korporasi pemisahan segmen usaha atau spin-off IndiHome ke Telkomsel di mana telah tercapai kuorum dengan jumlah kehadiran yang ada disetujui lebih dari 95 persen pemegang saham independen," ujar SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza.
Aksi korporasi yang tergolong sebagai transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No.42/2020 ini memerlukan persetujuan pemegang saham independen di mana telah tercapai kuorum dan disetujui mayoritas pemegang saham independen.
Pemisahan IndiHome dalam rangka implementasi Fixed Mobile Convergence (FMC) merupakan bagian dari strategi utama perusahaan “Five Bold Moves” yang strategis bagi Telkom dalam mendukung terciptanya inklusi digital melalui peningkatan keandalan konektivitas yang lebih luas dan merata bagi masyarakat.
Sinergi antara IndiHome dan Telkomsel yang merupakan pemimpin pasar bisnis broadband diharapkan akan memudahkan masyarakat dalam mengakses beragam layanan digital.
Dengan demikian, Telkomsel akan memiliki mesin pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan ke depannya.
Baca juga: IndiHome sukses gelar Borneo Ramadhan Fest 2023
Dari sisi bisnis, integrasi layanan broadband ini diharapkan dapat menjadikan belanja modal (capital expenditure) perusahaan lebih efisien dan mampu menciptakan nilai yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.
Sejalan dengan arahan Menteri BUMN, ke depannya Telkomsel akan fokus menjalankan segmen bisnis Business to Customer (B2C), sementara Telkom fokus pada segmen Business to Business (B2B).
Potensi pasar yang besar dan masih banyak perusahaan maupun instansi yang memerlukan dukungan digitalisasi menjadi peluang bagi Telkom untuk menjadi pemain besar di segmen bisnis B2B.
"Kami berterima kasih kepada para pemangku kepentingan atas dukungan kepada Telkom untuk mencapai kinerja terbaik serta mengapresiasi kepercayaan yang senantiasa diberikan, terutama dalam upaya perseroan melakukan transformasi," ujar Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah.
Ririek mengatakan persetujuan atas implementasi FMC menjadi penting dalam langkah transformasi perseroan untuk menciptakan nilai yang optimal baik bagi perusahaan, pelanggan, masyarakat, pemegang saham dan pemerintah.
Selain itu, kata dia, integrasi ini sejalan dengan fokus Telkom untuk menjadi pemain dan pemimpin di pasar bisnis B2B. Dengan diperolehnya persetujuan pemegang saham independen, maka proses integrasi IndiHome ke Telkomsel diharapkan selesai pada awal kuartal ketiga 2023.
Baca juga: Masyarakat antusias mudik bersama IndiHome-Telkom Group
Baca juga: IndiHome Pontianak gelar Forum Silaturahmi Ramadhan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Memperoleh persetujuan dari pemegang saham independen atas aksi korporasi pemisahan segmen usaha atau spin-off IndiHome ke Telkomsel di mana telah tercapai kuorum dengan jumlah kehadiran yang ada disetujui lebih dari 95 persen pemegang saham independen," ujar SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza.
Aksi korporasi yang tergolong sebagai transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No.42/2020 ini memerlukan persetujuan pemegang saham independen di mana telah tercapai kuorum dan disetujui mayoritas pemegang saham independen.
Pemisahan IndiHome dalam rangka implementasi Fixed Mobile Convergence (FMC) merupakan bagian dari strategi utama perusahaan “Five Bold Moves” yang strategis bagi Telkom dalam mendukung terciptanya inklusi digital melalui peningkatan keandalan konektivitas yang lebih luas dan merata bagi masyarakat.
Sinergi antara IndiHome dan Telkomsel yang merupakan pemimpin pasar bisnis broadband diharapkan akan memudahkan masyarakat dalam mengakses beragam layanan digital.
Dengan demikian, Telkomsel akan memiliki mesin pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan ke depannya.
Baca juga: IndiHome sukses gelar Borneo Ramadhan Fest 2023
Dari sisi bisnis, integrasi layanan broadband ini diharapkan dapat menjadikan belanja modal (capital expenditure) perusahaan lebih efisien dan mampu menciptakan nilai yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.
Sejalan dengan arahan Menteri BUMN, ke depannya Telkomsel akan fokus menjalankan segmen bisnis Business to Customer (B2C), sementara Telkom fokus pada segmen Business to Business (B2B).
Potensi pasar yang besar dan masih banyak perusahaan maupun instansi yang memerlukan dukungan digitalisasi menjadi peluang bagi Telkom untuk menjadi pemain besar di segmen bisnis B2B.
"Kami berterima kasih kepada para pemangku kepentingan atas dukungan kepada Telkom untuk mencapai kinerja terbaik serta mengapresiasi kepercayaan yang senantiasa diberikan, terutama dalam upaya perseroan melakukan transformasi," ujar Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah.
Ririek mengatakan persetujuan atas implementasi FMC menjadi penting dalam langkah transformasi perseroan untuk menciptakan nilai yang optimal baik bagi perusahaan, pelanggan, masyarakat, pemegang saham dan pemerintah.
Selain itu, kata dia, integrasi ini sejalan dengan fokus Telkom untuk menjadi pemain dan pemimpin di pasar bisnis B2B. Dengan diperolehnya persetujuan pemegang saham independen, maka proses integrasi IndiHome ke Telkomsel diharapkan selesai pada awal kuartal ketiga 2023.
Baca juga: Masyarakat antusias mudik bersama IndiHome-Telkom Group
Baca juga: IndiHome Pontianak gelar Forum Silaturahmi Ramadhan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023