Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Kalimantan Barat memfasilitasi anggota mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai tambahan modal dalam memajukan usaha.
“Iwapi bekerja sama dengan beberapa bank memudahkan anggota mendapat penyaluran tambahan modal kerja dan Iwapi Kalbar sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Mandiri dan PT Pegadaian dalam penyaluran pembiayaan tersebut,” ujar Ketua Iwapi Kalbar Oktavia di Pontianak, Rabu.
Ia mengatakan Iwapi juga memberikan pendampingan kepada anggota dalam bentuk pembukaan jalur untuk mengikuti ekspo dalam maupun luar negeri.
Pihaknya memberikan pelatihan-pelatihan dalam meningkatkan kualitas produk seperti pelatihan digitalisasi bekerja sama dengan Google dan Tokopedia, pengurusan nomor induk berusaha (NIB), sertifikasi halal, dan izin BPPOM.
“Saat ini kami masih tetap melakukan pembinaan terhadap anggota melalui pelatihan-pelatihan dan membuka jalur pemasaran,” papar dia.
Ia menjelaskan dalam menyusun program kerja untuk mengembangkan UMKM selalu berdasarkan rekomendasi internal dan eksternal dari satu tingkat di bawah agar tetap sesuai dengan yang dibutuhkan oleh anggota.
UMKM terus didorong berinovasi agar bisa mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan pemasaran secara digital agar dapat memperluas pemasaran, serta harus dapat mengatur keuangan.
“Para pelaku usaha perlu jeli melihat peluang dan terus berinovasi mengikuti perkembangan dalam meningkatkan kualitas usaha yang sudah di jalankan, jangan ragu untuk berkolaborasi dengan pihak lain dan bergabung dengan kelompok usaha atau organisasi yang menaungi pengusaha UMKM bisa membawa perubahan positif pada usaha, karena hal ini akan membuka jaringan usaha yang lebih luas lagi,” kata dia.
Berdasarkan data Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalbar, tercatat penyerapan KUR di Kalbar mencapai Rp896,50 miliar untuk 12.088 debitur hingga 30 April 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
“Iwapi bekerja sama dengan beberapa bank memudahkan anggota mendapat penyaluran tambahan modal kerja dan Iwapi Kalbar sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Mandiri dan PT Pegadaian dalam penyaluran pembiayaan tersebut,” ujar Ketua Iwapi Kalbar Oktavia di Pontianak, Rabu.
Ia mengatakan Iwapi juga memberikan pendampingan kepada anggota dalam bentuk pembukaan jalur untuk mengikuti ekspo dalam maupun luar negeri.
Pihaknya memberikan pelatihan-pelatihan dalam meningkatkan kualitas produk seperti pelatihan digitalisasi bekerja sama dengan Google dan Tokopedia, pengurusan nomor induk berusaha (NIB), sertifikasi halal, dan izin BPPOM.
“Saat ini kami masih tetap melakukan pembinaan terhadap anggota melalui pelatihan-pelatihan dan membuka jalur pemasaran,” papar dia.
Ia menjelaskan dalam menyusun program kerja untuk mengembangkan UMKM selalu berdasarkan rekomendasi internal dan eksternal dari satu tingkat di bawah agar tetap sesuai dengan yang dibutuhkan oleh anggota.
UMKM terus didorong berinovasi agar bisa mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan pemasaran secara digital agar dapat memperluas pemasaran, serta harus dapat mengatur keuangan.
“Para pelaku usaha perlu jeli melihat peluang dan terus berinovasi mengikuti perkembangan dalam meningkatkan kualitas usaha yang sudah di jalankan, jangan ragu untuk berkolaborasi dengan pihak lain dan bergabung dengan kelompok usaha atau organisasi yang menaungi pengusaha UMKM bisa membawa perubahan positif pada usaha, karena hal ini akan membuka jaringan usaha yang lebih luas lagi,” kata dia.
Berdasarkan data Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalbar, tercatat penyerapan KUR di Kalbar mencapai Rp896,50 miliar untuk 12.088 debitur hingga 30 April 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023