Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR RI Hendry Munief meminta pemerintah untuk menjaga ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai respons atas kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan pemerintah Amerika Serikat.
“Salah satu yang harus dijaga oleh pemerintah adalah ekosistem sektor UMKM agar tetap bertahan,” ujar Hendry dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, untuk menjaga sektor UMKM maka pemerintah dalam jangka pendek dapat memperkuat perdagangan dalam negeri sekaligus mencari mitra dagang baru di luar AS dan China.
Ia menjelaskan bahwa mitra dagang baru diperlukan karena kebijakan tarif oleh pemerintah AS dinilai mencoba membendung tekanan ekonomi dari China.
"AS dan China adalah dua tujuan ekspor kita. China akan mengoreksi kebijakan ekonominya. Otomatis juga berpengaruh terhadap ekspor komoditas kita ke sana. Kedua negara ini otomatis menahan laju ekspor kita,” kata anggota komisi yang membidangi UMKM tersebut.
Selain itu, dia mengatakan bahwa pemerintah dapat meningkatkan kebijakan proteksi UMKM dengan memberikan stimulus bantuan lunak, dan keringanan pajak.
Menurut dia, dua hal tersebut dapat mendukung UMKM.
Ia lantas menyarankan agar pemerintah dapat memberikan penyesuaian pengenaan tarif impor, pembatasan kuota, dan pelarangan impor barang tertentu.
"Proteksi pemerintah ini bakal jadi faktor penting penyelamatan UMKM kita. Selama ini UMKM selalu jadi penyelamat ekonomi nasional,” ujarnya.
Walaupun demikian, dia meminta pemerintah untuk tetap berhati-hati terhadap kebijakan tersebut karena akan menyentuh sektor lain perekonomian, seperti pasar dagang maupun fiskal.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu (2/4) menandatangani perintah eksekutif tentang tarif timbal balik atau tarif resiprokal.
Akibat kebijakan tersebut, semua impor yang berasal dari Indonesia akan dikenai tarif sebesar 32 persen oleh pemerintah AS.