Jakarta (ANTARA) - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman bersama dengan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf membahas pengentasan kemiskinan bersama melalui sinergi pemberdayaan UMKM.
“Kami di Kementerian UMKM merespon ide besar ataupun konsep besar, sinkronisasi, dan sinergi antarkementerian di bawah Koordinasi Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, yang dimana kita akan mulai membagi klasifikasi dan graduasi tugas,” kata Menteri Maman dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut, kedua pihak sepakat untuk membangun graduasi masyarakat yang terbagi dalam pembagian kelompok atau desil.
Adapun desil 1 (kategori miskin ekstrem) hingga 4 akan ditindaklanjuti oleh Kementerian Sosial lewat sejumlah program strategis agar bisa naik kelas.
Lalu untuk masyarakat di atas desil 4 nantinya akan ditangani Kementerian UMKM melalui program pemberdayaan yang berbasis pendekatan kewirausahaan.
“Desil 4 nanti akan ditangani oleh Kementerian UMKM, Kementerian Koperasi, Kementerian BP2MI dalam konteks pemberdayaan masyarakatnya,” ujar Maman.
“Jadi ini yang lagi kita siapkan dan kita memang sudah ada program-program pemberdayaan dalam konteks kewirausahaan yang menjadi tugas Kementerian UMKM,” imbuhnya.
Di sisi lain, Mensos Saifullah Yusuf mengatakan kolaborasi ini tak hanya untuk mengentaskan kemiskinan, tapi juga sekaligus mendorong usaha-usaha produktif, baik di UMKM maupun industri kreatif, hingga koperasi.
Adapun Kemensos akan memberikan perlindungan sosial, baik PKH, bansos, maupun penerima bantuan iuran (PBI) untuk desil 1 dan 2.
Selanjutnya, Kemensos juga akan memetakan profil kelompok atau keluarga yang siap mandiri lewat usaha-usaha yang mereka sudah geluti, serta memetakan usia produktif di setiap desil dan yang mempunyai usaha.
Dari sana, nantinya data akan diberikan ke Kementerian UMKM.
“Maka dari itu, nanti setiap tahun akan ada keluarga dari desil 1, 2, 3, 4 untuk naik kelas, dengan begitu penurunan kemiskinan akan jauh lebih signifikan dan terukur,” kata Mensos.
“Sekarang mematangkan data dulu. Setelah datanya nanti kita identifikasi. Mungkin ada keluarga-keluarga yang mungkin tahun ini sudah siap graduasi,” imbuh menteri yang akrab disapa Gus Ipul itu.