Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Kalimantan Barat, gencarkan Gerakan Menanam sayur dengan melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengendalikan inflasi di kota tersebut.
"Gerakan Menanam ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi di Pontianak sekaligus membentuk pribadi pegawai daerah yang produktif. Sebagai permulaan, nantinya aparatur di lingkungan Pemkot Pontianak akan melakukan penanaman secara serempak pada 19 Juni mendatang di Kantor Wali Kota Jalan Rahadi Usman," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Mulyadi saat ditemui usai Rapat Koordinasi Persiapan Gerakan Menanam Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak, Rabu.
Mulyadi mengatakan gerakan ini dilakukan sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo untuk menggiatkan peningkatan produksi pangan, terutama di daerah non-sentra melalui program Tanam Pekarangan.
Terkait teknis kegiatan, dia menjelaskan durasi menanam ditentukan sejak bulan Juli sampai September dan akan dinilai.
"Bagi perangkat daerah yang memiliki nilai tanam terbaik nantinya akan mendapatkan hadiah dan diumumkan saat Hari Jadi ke-252 Kota Pontianak," katanya.
Lebih lanjut, dia menjabarkan sebelum melakukan penanaman, dua orang ASN dari setiap perangkat daerah akan mendapat bekal terlebih dahulu terkait teknis penanaman dalam kegiatan Penguatan Kapasitas ASN.
Baca juga: Oknum ASN di KKU aniaya mantan istrinya
Dirinya berharap semangat gerakan menanam sayur ini juga turut menyebar di lingkungan rumah tangga dan mengajak seluruh aparatur untuk menanam sayur di pekarangan rumah masing-masing.
Hal itu menyusul evaluasi hasil rapat Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) beberapa waktu lalu yang menyatakan beberapa komoditas penyumbang inflasi di Pontianak.
“Inflasi kita akhir tahun lalu sempat naik, sehingga ada arahan dari hasil rapat rutin TPIP untuk melakukan gerakan menanam. Walau sekarang sebenarnya sudah turun, namun semangat menanam komoditas sayur ini harus tetap digencarkan,” ungkapnya.
Adapun komoditas sayur yang ditanam antara lain cabe rawit, cabe besar merah, sawi hijau, kangkung, bayam dan lain-lain yang masuk ke dalam komponen bergejolak.
Kemudian, ia meminta setiap camat dan lurah dapat mengaktifkan masyarakat untuk menanam secara merata karena gerakan ini dapat diikuti setiap kalangan.
Baca juga: Bawaslu Singkawang bersama Satpol PP jaga netralitas ASN dalam Pemilu 2024
Baca juga: Ma'ruf Amin minta talenta birokrat dibekali visi antikorupsi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Gerakan Menanam ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi di Pontianak sekaligus membentuk pribadi pegawai daerah yang produktif. Sebagai permulaan, nantinya aparatur di lingkungan Pemkot Pontianak akan melakukan penanaman secara serempak pada 19 Juni mendatang di Kantor Wali Kota Jalan Rahadi Usman," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Mulyadi saat ditemui usai Rapat Koordinasi Persiapan Gerakan Menanam Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak, Rabu.
Mulyadi mengatakan gerakan ini dilakukan sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo untuk menggiatkan peningkatan produksi pangan, terutama di daerah non-sentra melalui program Tanam Pekarangan.
Terkait teknis kegiatan, dia menjelaskan durasi menanam ditentukan sejak bulan Juli sampai September dan akan dinilai.
"Bagi perangkat daerah yang memiliki nilai tanam terbaik nantinya akan mendapatkan hadiah dan diumumkan saat Hari Jadi ke-252 Kota Pontianak," katanya.
Lebih lanjut, dia menjabarkan sebelum melakukan penanaman, dua orang ASN dari setiap perangkat daerah akan mendapat bekal terlebih dahulu terkait teknis penanaman dalam kegiatan Penguatan Kapasitas ASN.
Baca juga: Oknum ASN di KKU aniaya mantan istrinya
Dirinya berharap semangat gerakan menanam sayur ini juga turut menyebar di lingkungan rumah tangga dan mengajak seluruh aparatur untuk menanam sayur di pekarangan rumah masing-masing.
Hal itu menyusul evaluasi hasil rapat Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) beberapa waktu lalu yang menyatakan beberapa komoditas penyumbang inflasi di Pontianak.
“Inflasi kita akhir tahun lalu sempat naik, sehingga ada arahan dari hasil rapat rutin TPIP untuk melakukan gerakan menanam. Walau sekarang sebenarnya sudah turun, namun semangat menanam komoditas sayur ini harus tetap digencarkan,” ungkapnya.
Adapun komoditas sayur yang ditanam antara lain cabe rawit, cabe besar merah, sawi hijau, kangkung, bayam dan lain-lain yang masuk ke dalam komponen bergejolak.
Kemudian, ia meminta setiap camat dan lurah dapat mengaktifkan masyarakat untuk menanam secara merata karena gerakan ini dapat diikuti setiap kalangan.
Baca juga: Bawaslu Singkawang bersama Satpol PP jaga netralitas ASN dalam Pemilu 2024
Baca juga: Ma'ruf Amin minta talenta birokrat dibekali visi antikorupsi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023