Kapolres Singkawang, Kalimantan Barat(Kalbar) AKBP Arwin Amrih Wientama menginstruksikan seluruh jajarannya untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sebagai upaya preventif guna mengantisipasi karhutla(kebakaran hutan dan lahan).

"Upaya penegakan hukum menjadi upaya terakhir yang dilakukan dalam rangka penanggulangan karhutla dan memberikan efek jera kepada pelaku. Untuk itu kita harus siap menjalankan instruksi Kapolda Kalbar dalam mencegah Karhutla di Singkawang," kata Arwin di Singkawang, Senin.

Dia mengatakan, dalam pencegahan Karhutla di Singkawang, pihaknya akan menjalankan operasi Bina Karuna Kapuas 2023 yang akan berlangsung selama 21 hari terhitung mulai tanggal 15 Juni sampai 5 Juli 2023.

"Untuk satuan Polda termasuk di Singkawang, melibatkan sebanyak 892 personel jajaran Polda Kalbar  terdiri dari satgas preemtif, preventif, gakkum dan banops. Satgas ops Polda didukung anggaran yang bersumber dari DIPA DITBINMAS Polda Kalbar Tahun Anggaran senilai Rp513,15 juta ," tuturnya.

Kapolres menambahkan karhutla merupakan masalah yang terus dihadapi oleh Indonesia, termasuk Kalimantan Barat. Pasalnya, karhutla menimbulkan dampak yang luas bagi kesehatan masyarakat, perusakan ekosistem yang massif dan berpengaruh pada perekonomian negara.

"Di sisi lain, Karhutla juga memiliki implikasi dalam menurunkan kredibiltas pemerintah. Asap lintas bataas akibat karhutla juga dapat berpotensi merenggangkan hubungan bilateral Indonesia dengan negara tetangga," katanya.

Arwin menambahkan, emisi karbon yang diakibatkan dari karhutla pada tahun 2022 di Indonesia mencapai sekitar 23.239.720 CO2e. Kalbar menduduki perangkat tertinggi dengan menyumbang sekitar 6.913.569 CO2e. Hal ini berdampak terhadap meningkatnya suhu udara, perubahan iklim dan pemanasan global," kata Arwin.

Pada tahun 2022, areal hutan dan lahan yang terbakar di Indonesia mencapai angka 204.894 Ha. Angka tersebut turun 42,9 persen atau setara 153.973 Ha dibandingkan tahun sebelumnya, yakni tercatat sebanyak 358.867 Ha.

"Pihak BMKG, juga memprediksi pada pertengahan Juni 2023 ini Indonesia akan memasuki musim el-nino. Dampaknya seperti pengurangan curah hujan sehingga terjadi kekeringan dan berpotensi karhutla," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023