Kementerian Agama masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Majelis Ulama Indonesia, dan pihak terkait lain mengenai kegiatan Pondok Pesantren Al Zaytun, yang belakangan menimbulkan kontroversi.

"Saya kira harus ada investigasi utuh dan mendalam. MUI juga sudah berkunjung ke sana, semuanya sedang berproses. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada informasi utuh dan segera ada keputusan terkait dengan itu," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama sedang mempelajari perkara yang berkaitan dengan kegiatan Pondok Pesantren Al Zaytun. 

Nasib Pondok Pesantren Al Zaytun, menurut dia, akan ditentukan setelah kementerian memperoleh informasi dan kajian menyeluruh mengenai lembaga pendidikan tersebut serta membahasnya dengan pemangku kepentingan terkait.

Baca juga: Pemkab KKU bantu Rp650 juta untuk pembangunan masjid dan Ponpes

"Kami akan berbicara bersama-sama untuk mengambil keputusan. Untuk Kemenag leading sektornya di Direktorat Pontren, tentu Kemenag akan koordinasi utuh terkait itu," katanya.

Dia mengungkapkan bahwa upaya penggalian informasi mengenai kegiatan Pondok Pesantren Al Zaytun terkendala karena pemimpinnya tidak selalu terbuka.

"Memang kendala tidak selalu terbuka untuk bisa digali lebih dalam. Kalau kita mendasarkan dari media (pro-kontranya) sudah jauh. Cuma harus dipastikan. Saya kira harus ada investigasi utuh dan mendalam," katanya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan bahwa pemerintah akan mengambil langkah terkait pro dan kontra mengenai kegiatan di Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat.

Menurut dia, pemerintah akan mengkoordinasi penanganan masalah lembaga pendidikan tersebut setelah menerima masukan dari organisasi massa Islam seperti Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, dan Persatuan Islam.

Pondok Pesantren Al Zaytun belakangan menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat karena kegiatannya dinilai tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Di samping itu, Pemimpin Al Zaytun Panji Gumilang diduga melakukan tindak pidana.

Baca juga: Wahyudi sebut pondok pesantren sebagai benteng moral generasi muda
 

Seratus personel Polres Sekadau Kalimantan Barat disiagakan untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam kegiatan pengajian akbar yang berlangsung di Pondok Pesantren Al-Rahmah, yang menghadirkan Mubaligh Miftah Maulana Habiburrahman atau yang lebih dikenal dengan Gus Miftah.

"Personel kepolisian ditempatkan pada sejumlah lokasi strategis dalam rangka mendukung kelancaran dan kondusifitas kegiatan tersebut, seperti mengatur lalu lintas, berjaga di dalam dan di depan pintu gerbang pesantren agar kegiatan ini bisa berjalan aman, tertib, dan lancar," kata Kabag Ops Polres Sekadau AKP Oloan Sihombing selaku koordinator pengamanan di Sekadau, Senin.

Pengajian akbar dalam rangka tasyakuran pelantikan Fatayat NU Kabupaten Sekadau tersebut menghadirkan Gus Miftah.

Selain itu, personel turut disiagakan di sekitar lokasi parkir kendaraan roda dua dan empat. Tujuannya agar lalu lintas tetap lancar, terhindar dari kemacetan maupun potensi kerawanan Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) lainnya. Baca selengkapnya: Polisi berikan pengamanan pada pengajian akbar Gus Miftah
 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023