Daging Dam Haji Tamattu dari petugas dan jamaah haji Indonesia mulai masuk ke tahap pengemasan sebelum nantinya dikirim ke Indonesia dan didistribusikan ke sejumlah wilayah di Tanah Air.
"Ada 3.166 ekor kambing dari Dam Jamaah dan petugas yang dipotong di rumah potong hewan (RPH) Ukaisyah yang akan dikemas, lalu dikirimkan ke Indonesia dan akan dibagi ke beberapa wilayah," ujar Kepala Daerah Kerja (Dakker) Mekkah Khalilurrahman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Pengiriman daging kurban jamaah haji ke Indonesia ini menjadi yang pertama dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji. Biasanya daging kurban jamaah haji didistribusikan di Arab Saudi.
Khalil mengatakan pengiriman daging dam tersebut dapat terlaksana atas kerja sama Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Baca juga: Cara menyimpan daging kambing atau sapi yang benar
Menurut Khalil, BAZNAS yang membiayai pengemasan dan pengiriman serta pendistribusian daging bagi para penerima. Pengiriman daging dam ini diharapkan membantu program pengentasan stunting di Indonesia.
"Ini adalah proses persiapan sebelum daging dikirim ke Indonesia. Kambing yang sudah disembelih, dipotong, dan dikemas dalam kardus ukuran 3,5 Kg. Ini diprediksi akan mencapai lebih dari 6.000 kardus," kata dia.
Khalil mengatakan dibutuhkan waktu tiga hari untuk penyelesaian pengemasan dari tiga ribuan kambing tersebut. Setelah itu, daging akan langsung diambil eksportir untuk dikirim ke Indonesia.
Ia menyebutkan bahwa pengiriman daging dam merupakan inovasi terbaru dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Inovasi tersebut dibuat dalam rangka memberikan nilai manfaat sosial bagi masyarakat di Indonesia.
"Selama ini manfaatnya untuk individu, personal, spiritual. Tapi tahun ini yang berhaji bisa memberi manfaat sosial horizontal yang manfaatnya dirasakan fakir miskin, juga dalam rangka menyukseskan program pemerintah penuntasan stunting," ujarnya.
Senada dengan Khalilurrahman, Presiden Direktur PT. Halalan Global Utama Fitriani Mamonto sebagai pihak pengelola pengiriman dan pendistribusian daging mengatakan bahwa daging ini akan dibawa ke pabrik di Solo, Jawa Tengah.
Baca juga: P3SM Kalbar berbagi daging qurban
Daging akan diolah menjadi rendang dan dikemas dengan ukuran 150 gr per kantung.
Menurutnya, diperkirakan akan ada 60.000 kantung rendang siap saji yang akan dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan.
"Yang akan kami olah adalah daging utuh tanpa tulang. Jadi dari satu kambing yang disembelih, prediksinya akan jadi kurang lebih 20 kantung. Jadi totalnya akan jadi kurang lebih 60.000 kantung dan mudah-mudahan bisa lebih," ujar Fitriani.
Fitriani mengatakan bahwa makanan siap saji ini bisa jadi inovasi untuk bantuan darurat, misalnya, saat bencana alam. Selain itu, distribusi daging ini juga untuk mendukung program pengentasan stunting tanpa membebani APBN.
Baca juga: Harga daging sapi di Pontianak kembali stabil pasca Lebaran
Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kota Pontianak, Kalimantan Barat menyatakan kebutuhan daging sapi di kota itu dan Kalbar umumnya masih bisa dipenuhi oleh sapi lokal.
"Jumlah pemotongan sapi di Kota Pontianak sekitar 18 sampai 22 ekor per hari, dan rata-rata bisa dipenuhi oleh peternak sapi lokal," kata Kadistanak Kota Pontianak, Hidayati saat dihubungi di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, karena rata-rata kebutuhan sapi potong di Pontianak bisa dicukupi oleh pasokan lokal, maka tidak terlalu pengaruh oleh adanya kebijakan pemerintah pusat yang membatasi kuota ekspor daging sapi.
"Dari segi harga daging sapi potong yang dijual di pasar-pasar tradisional juga relatif stabil, yakni Rp120 ribu/kilogramnya, dari sebelumnya saat Lebaran sempat tembus Rp140 ribu/kilogramnya," ungkap Hidayati.
Hidayati menambahkan, memang saat ini harga anakan sapi-sapi potong yang didatangkan dari Pulau Jawa, kemudian digemukkan di Kalbar juga naik, sehingga untuk daerah-daerah produksi sapi perlu melakukan peningkatan produksinya terutama pada pembibitan yang sudah saatnya diambil pemerintah. Baca selengkapnya: Kebutuhan Daging Sapi Pontianak Dipenuhi Lokal
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Ada 3.166 ekor kambing dari Dam Jamaah dan petugas yang dipotong di rumah potong hewan (RPH) Ukaisyah yang akan dikemas, lalu dikirimkan ke Indonesia dan akan dibagi ke beberapa wilayah," ujar Kepala Daerah Kerja (Dakker) Mekkah Khalilurrahman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Pengiriman daging kurban jamaah haji ke Indonesia ini menjadi yang pertama dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji. Biasanya daging kurban jamaah haji didistribusikan di Arab Saudi.
Khalil mengatakan pengiriman daging dam tersebut dapat terlaksana atas kerja sama Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Baca juga: Cara menyimpan daging kambing atau sapi yang benar
Menurut Khalil, BAZNAS yang membiayai pengemasan dan pengiriman serta pendistribusian daging bagi para penerima. Pengiriman daging dam ini diharapkan membantu program pengentasan stunting di Indonesia.
"Ini adalah proses persiapan sebelum daging dikirim ke Indonesia. Kambing yang sudah disembelih, dipotong, dan dikemas dalam kardus ukuran 3,5 Kg. Ini diprediksi akan mencapai lebih dari 6.000 kardus," kata dia.
Khalil mengatakan dibutuhkan waktu tiga hari untuk penyelesaian pengemasan dari tiga ribuan kambing tersebut. Setelah itu, daging akan langsung diambil eksportir untuk dikirim ke Indonesia.
Ia menyebutkan bahwa pengiriman daging dam merupakan inovasi terbaru dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Inovasi tersebut dibuat dalam rangka memberikan nilai manfaat sosial bagi masyarakat di Indonesia.
"Selama ini manfaatnya untuk individu, personal, spiritual. Tapi tahun ini yang berhaji bisa memberi manfaat sosial horizontal yang manfaatnya dirasakan fakir miskin, juga dalam rangka menyukseskan program pemerintah penuntasan stunting," ujarnya.
Senada dengan Khalilurrahman, Presiden Direktur PT. Halalan Global Utama Fitriani Mamonto sebagai pihak pengelola pengiriman dan pendistribusian daging mengatakan bahwa daging ini akan dibawa ke pabrik di Solo, Jawa Tengah.
Baca juga: P3SM Kalbar berbagi daging qurban
Daging akan diolah menjadi rendang dan dikemas dengan ukuran 150 gr per kantung.
Menurutnya, diperkirakan akan ada 60.000 kantung rendang siap saji yang akan dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan.
"Yang akan kami olah adalah daging utuh tanpa tulang. Jadi dari satu kambing yang disembelih, prediksinya akan jadi kurang lebih 20 kantung. Jadi totalnya akan jadi kurang lebih 60.000 kantung dan mudah-mudahan bisa lebih," ujar Fitriani.
Fitriani mengatakan bahwa makanan siap saji ini bisa jadi inovasi untuk bantuan darurat, misalnya, saat bencana alam. Selain itu, distribusi daging ini juga untuk mendukung program pengentasan stunting tanpa membebani APBN.
Baca juga: Harga daging sapi di Pontianak kembali stabil pasca Lebaran
Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kota Pontianak, Kalimantan Barat menyatakan kebutuhan daging sapi di kota itu dan Kalbar umumnya masih bisa dipenuhi oleh sapi lokal.
"Jumlah pemotongan sapi di Kota Pontianak sekitar 18 sampai 22 ekor per hari, dan rata-rata bisa dipenuhi oleh peternak sapi lokal," kata Kadistanak Kota Pontianak, Hidayati saat dihubungi di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, karena rata-rata kebutuhan sapi potong di Pontianak bisa dicukupi oleh pasokan lokal, maka tidak terlalu pengaruh oleh adanya kebijakan pemerintah pusat yang membatasi kuota ekspor daging sapi.
"Dari segi harga daging sapi potong yang dijual di pasar-pasar tradisional juga relatif stabil, yakni Rp120 ribu/kilogramnya, dari sebelumnya saat Lebaran sempat tembus Rp140 ribu/kilogramnya," ungkap Hidayati.
Hidayati menambahkan, memang saat ini harga anakan sapi-sapi potong yang didatangkan dari Pulau Jawa, kemudian digemukkan di Kalbar juga naik, sehingga untuk daerah-daerah produksi sapi perlu melakukan peningkatan produksinya terutama pada pembibitan yang sudah saatnya diambil pemerintah. Baca selengkapnya: Kebutuhan Daging Sapi Pontianak Dipenuhi Lokal
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023