Mekkah (ANTARA Kalbar) - Sebanyak 45 calon haji kloter satu asal Boyolali embarkasi Surabaya yang tiba di Mekkah pukul 17.05 Minggu (30/9), memilih membayar dam karena luput dari prosesi rukun haji mengambil miqat di Bir Ali, Madinah.
"Jemaah satu bus itu sepakat membayar dam sebagai ganti miqat masing-masing sekitar 300 real," ujar Kepala Seksi Bimbingan Ibadah dan Pengawas KBIH, Daerah Kerja Mekkah Misi Haji Indonesia, Wahyu Dewarini Dahlan, di Mekkah, Selasa.
Tiga bus rombongan dari Medinah berhenti di Bir Ali (setengah jam perjalanan darat dari Medinah menuju Mekkah) dan para jemaah turun melakukan sembahyang dengan niat umroh atau miqat. Sedangkan satu bus lainnya berpenumpang 45 jemaah terpisah dan tidak berhenti di Bir Ali untuk berniat, namun terus melanjutkan perjalanan ke Mekkah.
Setelah sampai di Mekkah dan selesai melakukan tawaf dan sa'i di Masjidil Haram, jemaah satu kloter itu bergabung kembali di pemondokan dan saling menceritakan pengalaman. Dari obrolan itulah diketahui bahwa satu dari empat bus tidak berhenti di Bir Ali dalam perjalanan tujuh jam itu dari Medinah ke Mekkah.
Akibatnya seluruh anggota rombongan sepakat membayar dam satu kambing dan mengambil miqat di Taneem di pinggir kota Mekkah daripada mereka kembali ke Medinah dan mengambil miqat di Bir Ali.
"Mereka harus membayar dam dua kali, dam haji tamatu dan dam akibat lupa mengambil miqat," kata Rini, panggilan akrab Wahyu Dewarini.
Menurut Pembimbing Ibadah daerah kerja Makkah, Sarmidi, ibadah umrah yang telah dilakukan ke-45 jemaah embarkasi Surabaya itu tak jelas tujuannya karena tidak diniatkan.
Guna mencegah kejadian serupa terulang, Dini telah mengirim surat ke petugas haji daerah kerja Madinah. Semua rombongan satu bus itu belum pernah melaksanakan haji sehingga belum jelas kekeliruannya, apakah pembimbing haji yang kurang jelas memberi informasi, atau sopir bus yang tidak diberitahukan atau ia lupa, jadi ini belum jelas, kata Sarmidi.
(J003)