Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu, Kalimantan Barat membentuk tim percepatan penanggulangan tuberkulosis (TBC/TB) di daerah tersebut.

"Kami telah melakukan rapat koordinasi yang melibatkan semua pihak dalam percepatan penanggulangan penyakit TBC," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Kapuas Hulu Kastono, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Jumat.

Tuberkulosis (TBC/TB paru) merupakan penyakit bakteri menular yang berpotensi serius mempengaruhi paru-paru.
Bakteri penyebab TB menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Disampaikan Kastono, pada Tahun 2022 penderita TB paru sebanyak 534 orang, dari jumlah tersebut yang menyelesaikan pengobatan sampai dengan enam bulan sebanyak 327 orang atau 61,80 persen.

Menurutnya, angka keberhasilan pengobatan pasien TB paru di Kapuas Hulu masih di bawah Provinsi Kalimantan Barat yang berada di angka 85,71 persen dan masih belum mencapai target nasional yang ditetapkan dalam rencana strategis Kementerian Kesehatan sebesar 90 persen.

Oleh sebab itu, Kabupaten Kapuas Hulu berupaya melakukan percepatan penanggulangan penyakit TB paru dengan membentuk Tim berdasarkan Surat Keputusan Bupati nomor 260/DKKB/2023 Tentang Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis Kabupaten Kapuas Hulu.
 
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu melakukan rapat koordinasi dan sosialisasi di dalam rangka percepatan penanggulangan penyakit TB paru atau TBC, di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. (ANTARA/HO-Dinkes Kapuas Hulu)
 

"Kami membuat inovasi perubahan kinerja organisasi dengan koordinasi penanggulangan infeksi paru berupa jangkau, obati sampai sembuh atau dengan istilah Kopi Joss," katanya.

Dia mengatakan dalam rapat koordinasi Tim percepatan penanggulangan TB paru tersebut telah merumuskan berbagai langkah yang akan melibatkan berbagai pihak termasuk penanganan dan sarana dan prasarana pendukungnya.

Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat melalui intensifikasi sosialisasi dan komunikasi, informasi, serta edukasi kepada masyarakat.

Dia menambah dengan kegiatan penemuan kasus (Active Case Finding) dan investigasi kontak, telah dilakukan pemberian terapi pencegahan (TPT) tuberkulosis di Dusun Sebindang Desa Bajau Andai Kecamatan Empanang dan Desa Sekulat Kecamatan Selimbau.

"Upaya lain yang juga dilakukan yaitu sosialisasi, komunikasi, informasi dan Edukasi (KIE) dengan sasaran pelajar di Kecamatan Empanang dan SMAN I Putussibau terkait dengan penyakit tuberkulosis atau TBC," katanya.

Dia berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk selalu menumbuhkan kesadaran dan menanamkan budaya hidup bersih dan sehat, baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat di daerahnya masing-masing.*

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023