Kepala Desa Sendoyan, Kabupaten Sambas Juliansyah mengenalkan inovasi desa kepada 951 mahasiswa Kerja Kuliah Nyata (KKN) kebangsaan yang digelar di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
"Sangat bersyukur dari ribuan kepala desa di Kalbar kami diminta Universitas Tanjungpura Pontianak sebagai tuan rumah KKN Kebangsaan di Kalbar untuk berbagi cerita dan inovasi desa kepada mahasiswa," ujar Juliansyah di Pontianak, Jumat.
Dalam kesempatan itu, ia memaparkan produk inovasi desa yang bahkan dilirik pemerintah pusat melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2021 tentang pengembangan kawasan perbatasan. Produk inovasi tersebut berupa produk lada bubuk kemasan baik putih maupun hitam.
"Potensi kami adalah komoditas lada. Kemudian agar ada nilai tambah dan mendorong hilirisasi di daerah dihadirkan produk lada bubuk, Lada Batu Layar," kata dia.
Dengan inovasi hilirisasi produk lada bubuk, mengantarkan desanya dibangun sentra IKM Lada Bubuk di Kabupaten Sambas.
"Saat ini telah hadir sentra atau pabrik lada bubuk di Sendoyan yang tinggal diresmikan. Nilai bangunan hampir Rp6 miliar dan pendampingan lagi dari pemerintah kabupaten, LPEI, PLN dan lainnya, " kata dia.
Selain produk lada, juga dipaparkan produk kopi liberika dan gerakan tanamannya. Kopi liberika saat ini tengah menjadi sorotan Gubernur Kalbar, pasar dan lainnya terus dikembangkan.
"Soal kopi kami gencarkan baik hulu maupun hilir. Soal kualitas saat ini sudah mutu satu dan bijinya sudah masuk ke kedai kopi di Pontianak. Permintaan kopi kami sangat besar. Sehingga kami terus gencarkan tanam dan promosi kopi liberika Sendoyan, " jelas dia.
Pada momen tersebut ia juga berbagai prestasi sebagai duta penanganan stunting di Kabupaten Sambas karena mampu menekan angka stunting dari angka prevalensi 31,73 persen menjadi 13,45 persen.
"Angka tersebut menjadi Desa Sendoyan melebihi target penurunan oleh Presiden RI Joko Widodo yang sebesar 14 persen di tahun 2023," katanya.
Ia menjelaskan sejak dinyatakan sebagai lokus penangan stunting pada 2019 lalu, Pemerintah Desa Sendoyan konsisten mengintervensi penanganan kasus stunting yang ada melalui dana desa, di antaranya memberikan makanan tambahan rutin di Pos Gizi Balita.
Kemudian mengembangkan ternak burung puyuh, budidaya ikan lele, budidaya padi Inpari Nutrizinc, pemberian air soya (susu kedelai) dan peningkatan kapasitas kader kesehatan desa.
"Tidak kalah menjadi perhatian kami yakni juga dibarengi bangunan fisik berupa WC umum dan penyediaan air bersih," kata dia.
Terkait KKN Kebangsaan, sebelumnya Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam kemajuan daerah. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dapat membawa dampak positif bagi pembangunan dan kebutuhan masyarakat.
"Saya menaruh kebanggaan pada Universitas Tanjungpura yang saat ini menjadi tuan rumah pelaksanaan KKN Kebangsaan XI 2023, dengan partisipasi 951 mahasiswa dari 74 perguruan tinggi di seluruh Indonesia," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Sangat bersyukur dari ribuan kepala desa di Kalbar kami diminta Universitas Tanjungpura Pontianak sebagai tuan rumah KKN Kebangsaan di Kalbar untuk berbagi cerita dan inovasi desa kepada mahasiswa," ujar Juliansyah di Pontianak, Jumat.
Dalam kesempatan itu, ia memaparkan produk inovasi desa yang bahkan dilirik pemerintah pusat melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2021 tentang pengembangan kawasan perbatasan. Produk inovasi tersebut berupa produk lada bubuk kemasan baik putih maupun hitam.
"Potensi kami adalah komoditas lada. Kemudian agar ada nilai tambah dan mendorong hilirisasi di daerah dihadirkan produk lada bubuk, Lada Batu Layar," kata dia.
Dengan inovasi hilirisasi produk lada bubuk, mengantarkan desanya dibangun sentra IKM Lada Bubuk di Kabupaten Sambas.
"Saat ini telah hadir sentra atau pabrik lada bubuk di Sendoyan yang tinggal diresmikan. Nilai bangunan hampir Rp6 miliar dan pendampingan lagi dari pemerintah kabupaten, LPEI, PLN dan lainnya, " kata dia.
Selain produk lada, juga dipaparkan produk kopi liberika dan gerakan tanamannya. Kopi liberika saat ini tengah menjadi sorotan Gubernur Kalbar, pasar dan lainnya terus dikembangkan.
"Soal kopi kami gencarkan baik hulu maupun hilir. Soal kualitas saat ini sudah mutu satu dan bijinya sudah masuk ke kedai kopi di Pontianak. Permintaan kopi kami sangat besar. Sehingga kami terus gencarkan tanam dan promosi kopi liberika Sendoyan, " jelas dia.
Pada momen tersebut ia juga berbagai prestasi sebagai duta penanganan stunting di Kabupaten Sambas karena mampu menekan angka stunting dari angka prevalensi 31,73 persen menjadi 13,45 persen.
"Angka tersebut menjadi Desa Sendoyan melebihi target penurunan oleh Presiden RI Joko Widodo yang sebesar 14 persen di tahun 2023," katanya.
Ia menjelaskan sejak dinyatakan sebagai lokus penangan stunting pada 2019 lalu, Pemerintah Desa Sendoyan konsisten mengintervensi penanganan kasus stunting yang ada melalui dana desa, di antaranya memberikan makanan tambahan rutin di Pos Gizi Balita.
Kemudian mengembangkan ternak burung puyuh, budidaya ikan lele, budidaya padi Inpari Nutrizinc, pemberian air soya (susu kedelai) dan peningkatan kapasitas kader kesehatan desa.
"Tidak kalah menjadi perhatian kami yakni juga dibarengi bangunan fisik berupa WC umum dan penyediaan air bersih," kata dia.
Terkait KKN Kebangsaan, sebelumnya Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam kemajuan daerah. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dapat membawa dampak positif bagi pembangunan dan kebutuhan masyarakat.
"Saya menaruh kebanggaan pada Universitas Tanjungpura yang saat ini menjadi tuan rumah pelaksanaan KKN Kebangsaan XI 2023, dengan partisipasi 951 mahasiswa dari 74 perguruan tinggi di seluruh Indonesia," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023