Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin Sidang Komite Eksekutif ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) di Jakarta, Minggu, untuk menyepakati struktur kepengurusan komite dan agenda-agenda yang akan dibahas dalam Sidang Umum Ke-44 AIPA di Jakarta pada 7–9 Agustus 2023.
Dalam Sidang Komite Eksekutif itu, ada sembilan negara ASEAN yang hadir yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
“Sidang Umum Eksekutif dihadiri sembilan ketua delegasi dari anggota AIPA negara ASEAN, anggota parlemen, serta sekretaris jenderal AIPA. Komite eksekutif merupakan badan di AIPA yang menyiapkan pembahasan pada sidang umum AIPA dan badan ini menentukan agenda sidang AIPA, siapa yang memimpin dari masing-masing komite, serta resolusi yang akan dibahas serta berbagai isu penting lain terkait organisasi AIPA,” kata Puan Maharani saat jumpa pers pada sela-sela Sidang Komite Eksekutif AIPA di Jakarta, Minggu.
Puan, yang didampingi oleh Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon, lanjut menjelaskan Sentralitas ASEAN tetap menjadi pedoman utama dalam membahas persoalan dan tantangan yang dihadapi di kawasan. Tidak hanya itu, Indonesia, yang memimpin Sidang Umum Ke-44 AIPA, juga menekankan pentingnya memelihara solidaritas dan persatuan antarnegara anggota ASEAN.
“Tentu saja kami Indonesia akan mengajak seluruh delegasi parlemen dari anggota AIPA untuk bersama-sama mengedepankan semangat ASEAN Solidarity untuk terciptanya konsensus dalam setiap pembahasan sidang umum AIPA yg ke-44 ini, juga kami akan memimpin sidang ini secara inklusif dan transparan serta akan mendengarkan setiap masukan dari seluruh anggota parlemen AIPA, dan tentu saja melalui diplomasi AIPA ini kami akan mendorong ASEAN Unity, serta menjawab tantangan dengan mendepankan ASEAN Centrality dalam menyikapi dinamika geopolitik di kawasan,” kata Ketua DPR RI.
Sidang Komite Eksekutif AIPA di Jakarta, Minggu, merupakan sidang pertama yang mengawali rangkaian Sidang Umum Ke-44 AIPA. Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan membuka langsung Sidang Umum Ke-44 AIPA di Jakarta, Senin (7/8).
Dalam Sidang Umum Ke-44 AIPA, tidak hanya perwakilan dari negara-negara anggota yang hadir, tetapi ada juga delegasi dari pengamat dan undangan. Negara-negara pengamat (observer) yang dijadwalkan mengirim perwakilannya untuk hadir dalam Sidang Umum Ke-44 AIPA, yaitu Australia, Azerbaijan, Belarusia, Kanada, China, Parlemen Uni Eropa, Georgia, Jepang, Korea Selatan, Maroko, Norwegia, Rusia, Timor Leste, Ukraina, dan Amerika Serikat.
Sementara itu, Indonesia selaku tuan rumah Sidang Umum Ke-44 AIPA juga mengundang parlemen beberapa negara dan lembaga asing untuk hadir, yaitu dari Armenia, Turki, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Freeland Foundation, International Conservation Caucus Foundation (ICCF), Parliamentary Center of ASIA (PCAsia), dan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO).
Baca juga: Tempe diperkenalkan di Festival Makanan ASEAN 2023
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengajak seluruh negara anggota ASEAN untuk berinvestasi lebih besar dalam dunia pendidikan dalam rangka memanfaatkan bonus demografi di Kawasan ASEAN.
“Pertumbuhan bonus demografi di kawasan ASEAN merupakan janji bagi dunia untuk masa depan yang lebih cerah,” katanya dalam South East Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE) di Jakarta, Rabu.
Nadiem menyatakan ASEAN sendiri memiliki tiga aset utama yaitu meliputi stabilitas regional, pertumbuhan ekonomi, serta bonus demografi yang nantinya akan menjadi kunci penting dari perjalanan ASEAN untuk menjadi pusat pertumbuhan global.
Oleh sebab itu, ia menegaskan menteri pendidikan di negara-negara anggota ASEAN bertanggung jawab untuk menggerakkan upaya bersama dalam meningkatkan kapasitas anak-anak.
Salah satu fondasi yang penting dan memberi dampak dalam jangka panjang baik dari sisi kesehatan dan kesejahteraan, keberhasilan pendidikan, serta produktivitas ekonomi dan sosial adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Baca berita selengkapnya di sini: Nadiem ajak negara ASEAN berinvestasi lebih besar untuk manfaatkan bonus demografi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023