PT Pos Indonesia (Persero) melanjutkan penyaluran bantuan sosial (bansos) sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) di daerah terdepan, tertinggal, terluar (3T) di Dusun Rammang-rammang Desa Salanrang Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Executive Vice President Regional VI PT Pos Indonesia (Persero) Ronald Siahaan menyatakan dalam penyaluran bantuan tersebut pihaknya menerapkan metode "door to door" atau mengantarkan langsung ke rumah penerima.

"Penyaluran bansos sembako dan PKH ini salah satu bukti komitmen kami dalam menjangkau serta melayani masyarakat hingga ke wilayah 3T, terutama dalam hal layanan 'fund distribution'," ujar Ronald dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, sejumlah tantangan dihadapi oleh petugas juru bayar saat melakukan penyaluran bansos sembako dan PKH di Rammang-ramang.

Salah satunya untuk mencapai daerah yang dikenal dengan karst tersebut mereka harus melewati rawa serta sungai yang cukup sulit dilewati guna mencapai lokasi keluarga penerima manfaat (KPM).

Baca juga: Bansos PKH tahap 1 masih cair di Teluk Pakedai memasuki Ramadhan

"Tantangan tersebut bisa diatasi berkat semangat dan kerja sama tim, sehingga bantuan bisa tersalurkan dengan baik ke masyarakat penerima," katanya.

Juru bayar Kantor Pos KCM Maros Fajriah Mas'ud mengatakan harus naik perahu dan menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk menuju wilayah tersebut dan dalam sehari mampu menyalurkan bantuan kepada 10 hingga 20 KPM.

Sementara itu salah satu KPM, Marta merasakan manfaat dari metode penyaluran secara "door to door" karena bantuan sebesar Rp600 ribu bisa diantar ke rumahnya.

"Dulunya saya mesti keluar jauh lagi mengambil bantuan. Kalau sekarang, Alhamdulillah, bantuannya diantar langsung ke rumah oleh petugas. Jadi saya tidak lagi perlu mengeluarkan biaya untuk keluar mengambil bantuan," katanya.

Menurut dia, bantuan tersebut bermanfaat untuk membeli keperluan sehari-hari seperti bahan pangan dan lainnya.

Baca juga: Pemkot Pontianak targetkan penyaluran BLT selesai sebelum Lebaran

PT Pos Indonesia menyatakan petugas di Kantor Pos siap mendatangi pekerja yang sakit sehingga tidak bisa datang ke Kantor Pos untuk mencairkan bantuan subsidi upah (BSU) yang diprogramkan pemerintah.

Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menyatakan bantuan subsidi upah (BSU) tahap 7 mulai dicairkan pada November 2022. Pekerja yang tidak memiliki rekening di Bank Himbara dapat mencairkan BSU melalui Kantor Pos.

"Selain disalurkan melalui Kantor Pos, PT Pos Indonesia mencairkan BSU melalui komunitas (perusahaan atau instansi) tempat pekerja berkumpul, dan petugas Kantor Pos yang mendatangi bila ada pekerja yang sakit," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia Haris menambahkan pihaknya melakukan berbagai strategi agar target penyaluran bisa tuntas sebelum akhir November, yaitu dengan melakukan sosialisasi di berbagai media elektronik, online, cetak dan media sosial, menambah waktu pelayanan hingga pukul 20.00 WIB hingga Sabtu dan Minggu di Kantor Pos.Baca juga: Petugas siap datangi pekerja yang sakit cairkan BSU


 

Pewarta: Subagyo

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023