Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi menyatakan bahwa kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas di sektor logistik.
"AI ini menjadi penting di dunia logistik untuk meningkatkan produktivitas. Tetapi faktor manusia juga perlu untuk mengoptimalkan bisnis," kata Faizal dalam acara Kazee Summit 2024 yang digelar di Jakarta, Selasa.
Faizal menyampaikan, AI dan digitalisasi kini memainkan peran yang sangat besar dalam mengoptimalkan proses-proses dalam logistik.
Ia menjelaskan, AI dapat meningkatkan efisiensi, memprediksi kebutuhan, serta mengurangi kesalahan manusia yang biasa terjadi dalam operasional sehari-hari.
Tanpa dunia digital, pelacakan dan pengiriman barang secara end-to-end, mulai dari pengambilan hingga pengantaran tidak akan mungkin terwujud.
Menurut dia, kelancaran logistik memerlukan teknologi untuk melacak dan mengawasi pergerakan barang di setiap titik melalui dukungan digitalisasi dan AI.
Dengan menggunakan basis data yang dimiliki, Pos Indonesia memanfaatkan AI untuk menganalisis siapa pelanggan dengan nilai jangka panjang tertinggi dan mana yang perlu diprioritaskan dalam upaya pemasaran dan penjualan.
"Dengan AI, kami dapat mengetahui siapa yang harus kami hubungi, siapa yang memiliki potensi besar untuk menjadi pelanggan jangka panjang," kata mereka.
Selain itu, Pos Indonesia juga memanfaatkan teknologi AI untuk mendorong transformasi dalam perusahaan termasuk transformasi sumber daya manusia, organisasi, dan budaya perusahaan.
Pos Indonesia berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam teknologi ini untuk memastikan bahwa layanan logistik di Indonesia semakin efisien dan modern.
Ia juga berharap dapat bekerja sama dengan lebih banyak pihak, terutama startup dan perusahaan teknologi lainnya dalam rangka mempercepat adopsi AI di berbagai sektor, termasuk logistik dan pengiriman.
Faizal menambahkan, meskipun AI dapat membantu dalam memproses data, mengambil keputusan prediktif, dan mempercepat proses, teknologi ini tidak dapat sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam menentukan visi, strategi, hingga memimpin eksekusi.
Oleh karena itu, menurut dia kehadiran AI hanyalah pelengkap untuk meningkatkan produktivitas kerja.
"AI tidak bisa menentukan tujuan, imajinasi, atau memimpin, tetapi AI bisa melengkapi peran manusia dan menjadikan manusia lebih efisien dan superhuman," kata Faizal.