Puluhan guru Community Learning Center (CLC) yang mengajar anak-anak Pekerja Migran Indonesia di Sabah dan Sarawak, Malaysia, mengikuti pelatihan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (PembaTIK).

Koordinator Penghubung CLC Wilayah Kerja Kota Kinabalu Nasrullah Ali Fauzi dari keterangannya yang diterima di Kuala Lumpur, Senin, mengatakan kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan pelayanan pendidikan khususnya di sekolah-sekolah Indonesia yang ada di Malaysia.

Pelatihan yang terlaksana selama dua hari secara hibrida pada 20-21 Oktober 2023 lalu itu diadakan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu bersama Sahabat Teknologi Luar Negeri Balai Latihan Pengembangan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Guna memfasilitasi seluruh guru CLC yang ada di wilayah Sabah dan Sarawak maka pelatihan hari pertama terlaksana secara daring. Sebanyak 75 guru mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi di era digital itu.

Sedangkan pada hari kedua, 35 guru yang berada di seluruh distrik Pantai Barat, Sabah, mengikuti pelatihan tatap muka di CLC Grace Center.

Para guru, menurut Nasrullah, memperoleh materi cara pembuatan pembelajaran interaktif dalam bentuk platform teknologi untuk dapat diimplementasikan di sekolah-sekolah Indonesia yang ada di wilayah timur Malaysia itu.

Selain itu ia mengatakan para guru juga diberikan materi praktik baik implementasi pembelajaran inovatif berbasis TIK, serta sosialisasi pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang telah dikembangkan oleh Kemdikbudristek.

Sementara itu, Sahabat Teknologi Luar Negeri dari SMP LC Kota Kinabalu Romi Rullyandi yang menginisiasi pelatihan itu mengatakan kegiatan serupa akan lebih sering dilaksanakan, khususnya bagi guru-guru yang ada di Sabah dan Sarawak, dengan berbagai tema dan materi.

Terlebih, menurut dia, kurikulum yang diselenggarakan oleh seluruh satuan pendidikan yang berada di wilayah Sabah dan Sarawak memasuki transisi dari Kurikulum 2013 menjadi Merdeka. Sehingga perlu ada pelatihan-pelatihan yang menunjang keberlangsungan penerapan kurikulum tersebut di seluruh satuan pendidikan CLC yang ada di wilayah timur Malaysia tersebut.

Baca juga: Perlu SDM unggul hadapi teknologi AI
 

Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Muda Mahendrawan, mengarahkan para guru yang tergabung dalam PGRI untuk terus bertransformasi ke arah digital dalam memberikan pembelajaran kepada siswa.

"Saya minta PGRI bisa mengarahkan para guru untuk bisa bertransformasi ke arah digital dalam pembelajaran agar organisasi PGRI bisa besar dan tidak terlepas dari peran serta rakyat," katanya saat menghadiri kegiatan PGRI Kubu Raya, Kamis.

Ia mengatakan PGRI harus terus diperkuat sehingga tidak hanya banyak jumlahnya namun juga berkualitas pada gagasan dan berkontribusi. Selain itu, upaya-upaya yang dilakukan lebih terukur dan terasa denyutnya.

"Untuk merasakan dan dirasakan denyutnya itu, kita butuh gagasan yang dapat membuat sesuatu yang tidak biasa dan sesuatu yang dapat melakukan transformasi-transformasi yang sangat dibutuhkan hari ini," kata Bupati Muda. Baca juga: Muda beri arahan agar PGRI Kubu Raya bertransformasi ke arah digital


 

Pewarta: Virna P Setyorini

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023