Badan Pusat Statistik ( BPS) Papua mencatat hasil pencacahan sensus pertanian pada 2023 jumlah petani milenial mencapai 22.729 orang atau sebesar 34,89 persen dari total petani sebanyak 65.152 orang di Bumi Cenderawasih.
Kepala BPS Papua, Adriana Helena di Jayapura, Senin, mengatakan yang mana berdasarkan data petani milenial tersebut berumur 19 hingga 39 tahun.
“Jika diklasifikasikan petani berumur lebih dari 39 tahun, dan menggunakan teknologi digital sebanyak 3.269 orang atau 5,02 persen, sedangkan petani yang berumur kurang dari 19 tahun menggunakan teknologi digital hanya satu orang,” katanya.
Menurut Adriana, kabupaten/kota dengan petani milenial umur 19-39 tahun terbanyak adalah Kabupaten Jayapura sebanyak 4.654 orang atau sekitar 20,48 persen dari keseluruhan petani milenial umur 19-39 tahun di Provinsi Papua.
“Sementara itu, kabupaten/kota dengan jumlah petani milenial umur 19-39 tahun terbanyak kedua serta ketiga yakni Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Keerom dengan masing-masing sebanyak 3.717 orang atau 16,35 persen dan 3.630, orang atau 15,97 persen,” ujarnya.
Dia menjelaskan sensus pertanian 2023 adalah sensus yang ketujuh kalinya dilaksanakan BPS Papua mulai 1 Juni hingga 31 Juli 2023, adapun yang diambil datanya adalah Usaha Pertanian Perorangan (UTP), Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) dan Usaha Pertanian Kelompok lainnya seperti kelompok tani.
“Sensus Pertanian dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) itu setiap 10 tahun sekali, yang mana tahun berakhiran 3,” katanya lagi.
Dia menambahkan data petani milenial menjadi salah satu indikator tingkat regenerasi di sektor pertanian serta menunjukkan pemanfaatan teknologi digital yang diharapkan dapat menciptakan pertanian modern yang produktif dan berkelanjutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023