Sampai saat ini banjir masih melanda sejumlah desa dan kecamatan di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat yang mengakibatkan 25.263 jiwa penduduk di daerah tersebut terdampak bencana banjir.
"Data sementara saat ini sudah 25.263 jiwa penduduk yang terdampak banjir, ada kemungkinan akan terus bertambah sebab beberapa desa dan kecamatan masih terendam banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Jumat.
Disampaikan Gunawan, banjir di Kapuas Hulu terjadi di beberapa dataran rendah sejak 25 November sampai dengan 7 Desember 2023.
Berdasarkan catatan BPBD Kapuas Hulu dari hasil pemantau dan laporan dari masing-masing desa dan kecamatan terdapat 25.263 jiwa dengan 8.320 kepala keluarga saat ini terdampak banjir.
Bahkan, banjir juga merendam sekitar 1.110 rumah penduduk serta 128 fasilitas umum yang tersebar di 30 desa dan 2 (dua) kelurahan di 7 (tujuh) kecamatan wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.
Dia menyebutkan di Kecamatan Putussibau Selatan banjir merendam Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir dan di Kecamatan Putussibau Utara banjir merendam Kelurahan Hilir Kantor.
Di Kecamatan Embaloh Hilir banjir melanda 9 (sembilan) desa yaitu Desa Belatung, Lawik, Ujung Bayur, Kirin Nangka, Pala Pintas, Keliling Semulung, Nanga Lauk, Nanga Palin dan Nanga Embaloh.
Kecamatan Bunut Hilir, banjir juga merendam 11 desa yaitu Desa Empanggau Hilir, Empanggau, Teluk Aur, Nanga Tuan, Entibab, Tembang, Ujung Pandang, Kapuas Raya, Bunut Hulu, Bunut Tengah dan Bunut Hilir.
Selanjutnya, banjir di Kecamatan Bika melanda 7 (tujuh) desa yaitu Desa Penyeluang, Nanga Manday, Jongkong Manday, Melapi Manday, Jelemuk, Bika dan Bika Hulu.
Sedangkan, di Kecamatan Bunut Hulu banjir terjadi di Desa Nanga Payang dan Desa Temuyuk.
Kemudian, banjir di Kecamatan Pengkadan merendam 3 (tiga) desa yaitu Riam Panjang, Mawan dan Pengkadan Hilir.
"Kami masih terus menginput data berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa yang terdampak banjir, agar segera menyampaikan laporan," katanya.
Dikatakan Gunawan, pihaknya juga menyiagakan tim dalam penanganan bencana terutama bagi masyarakat terdampak banjir yang memerlukan bantuan evakuasi dan melakukan pemantauan serta monitoring kondisi bencana di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.
Selain itu, BPBD Kapuas Hulu juga telah mengajukan status bencana yaitu tanggap darurat.
"Kami tetap mengacu kepada regulasi yang ada sebab disisi lain penetapan status tanggap darurat dan juga pengajuan bantuan beras cadangan pemerintah mesti sesuai ketentuan yang berlaku," kata Gunawan.
Dia mengatakan pengajuan kepada Bulog Putussibau melalui Dinas sosial, sehingga pentingnya data yang dikumpulkan dari desa dan kecamatan.
Sedangkan kondisi banjir saat ini, kata Gunawan, debit air sungai Kapuas kembali naik.
"Banjir itu dikarenakan intensitas curah hujan yang menyebabkan sungai meluap, oleh karena itu kami minta masyarakat siaga dan waspada dan tetap mengutamakan keselamatan," pesan Gunawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Data sementara saat ini sudah 25.263 jiwa penduduk yang terdampak banjir, ada kemungkinan akan terus bertambah sebab beberapa desa dan kecamatan masih terendam banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Jumat.
Disampaikan Gunawan, banjir di Kapuas Hulu terjadi di beberapa dataran rendah sejak 25 November sampai dengan 7 Desember 2023.
Berdasarkan catatan BPBD Kapuas Hulu dari hasil pemantau dan laporan dari masing-masing desa dan kecamatan terdapat 25.263 jiwa dengan 8.320 kepala keluarga saat ini terdampak banjir.
Bahkan, banjir juga merendam sekitar 1.110 rumah penduduk serta 128 fasilitas umum yang tersebar di 30 desa dan 2 (dua) kelurahan di 7 (tujuh) kecamatan wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.
Dia menyebutkan di Kecamatan Putussibau Selatan banjir merendam Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir dan di Kecamatan Putussibau Utara banjir merendam Kelurahan Hilir Kantor.
Di Kecamatan Embaloh Hilir banjir melanda 9 (sembilan) desa yaitu Desa Belatung, Lawik, Ujung Bayur, Kirin Nangka, Pala Pintas, Keliling Semulung, Nanga Lauk, Nanga Palin dan Nanga Embaloh.
Kecamatan Bunut Hilir, banjir juga merendam 11 desa yaitu Desa Empanggau Hilir, Empanggau, Teluk Aur, Nanga Tuan, Entibab, Tembang, Ujung Pandang, Kapuas Raya, Bunut Hulu, Bunut Tengah dan Bunut Hilir.
Selanjutnya, banjir di Kecamatan Bika melanda 7 (tujuh) desa yaitu Desa Penyeluang, Nanga Manday, Jongkong Manday, Melapi Manday, Jelemuk, Bika dan Bika Hulu.
Sedangkan, di Kecamatan Bunut Hulu banjir terjadi di Desa Nanga Payang dan Desa Temuyuk.
Kemudian, banjir di Kecamatan Pengkadan merendam 3 (tiga) desa yaitu Riam Panjang, Mawan dan Pengkadan Hilir.
"Kami masih terus menginput data berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa yang terdampak banjir, agar segera menyampaikan laporan," katanya.
Dikatakan Gunawan, pihaknya juga menyiagakan tim dalam penanganan bencana terutama bagi masyarakat terdampak banjir yang memerlukan bantuan evakuasi dan melakukan pemantauan serta monitoring kondisi bencana di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.
Selain itu, BPBD Kapuas Hulu juga telah mengajukan status bencana yaitu tanggap darurat.
"Kami tetap mengacu kepada regulasi yang ada sebab disisi lain penetapan status tanggap darurat dan juga pengajuan bantuan beras cadangan pemerintah mesti sesuai ketentuan yang berlaku," kata Gunawan.
Dia mengatakan pengajuan kepada Bulog Putussibau melalui Dinas sosial, sehingga pentingnya data yang dikumpulkan dari desa dan kecamatan.
Sedangkan kondisi banjir saat ini, kata Gunawan, debit air sungai Kapuas kembali naik.
"Banjir itu dikarenakan intensitas curah hujan yang menyebabkan sungai meluap, oleh karena itu kami minta masyarakat siaga dan waspada dan tetap mengutamakan keselamatan," pesan Gunawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023