Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan masih mendeteksi adanya 49 titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga semua pihak diminta untuk waspada agar tidak terjadi penambahan titik panas lagi.
"Sebanyak 49 titik panas ini terpantau sepanjang Jumat 29 Desember kemarin, mulai dari pukul 01:00 - 24:00 WITA," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Sabtu.
Dia menjelaskan, sebanyak 49 titik panas itu tersebar di empat kabupaten, yakni di Kutai Barat (6) titik, Kutai Timur (33), Kutai Kartanegara (7), dan Kabupaten Berau (3) titik.
Rincian per kecamatan adalah di Kabupaten Kutai Barat yang terpantau enam titik, tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Jempang lima, dan Kecamatan Linggang Bigung satu titik.
Berikutnya di Kutai Timur yang terpantau sebanyak 33 titik, tersebar pada tujuh kecamatan yakni di Bengalon (18), Busang (2), Kongbeng (1), Long Mesangat (3), Muara Wahau (2), Rantau Pulung (3), Telen (4) titik dengan tingkat kepercayaan rendah, menengah, dan tinggi.
Kabupaten Kutai Kartanegara yang terdeteksi tujuh titik, tersebar di enam kecamatan yakni Kembang Janggut, Kenohan, Kota Bangun, Loa Janan, Sanga-Sanga masing-masing satu titik, dan Kecamatan Marangkayu dua titik, semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Sementara untuk tiga titik yang ada di Kabupaten Berau, katanya, tersebar di tiga kecamatan yang masing-masing satu titik dengan tingkat kepercayaan menengah, yakni Kecamatan Kelay, Sambaliung, dan Segah.
Informasi sebaran titik panas ini sudah disampaikan ke pihak terkait, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi maupun kabupaten masing-masing agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.
"Kami mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk membantu mencegah kebakaran hutan dan lahan -karhutla-, karena masih banyak daun dan ranting kering di lahan yang mudah terbakar," katanya.
Pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat, antara lain dengan cara tidak membuang puntung rokok secara sembarangan, dan tidak melakukan pembakaran saat membersihkan atau membuka lahan, karena daun dan ranting kering rawan menyebarkan kebakaran lebih luas.
"Saat ini memang sudah masuk musim hujan, tetapi masih ada sejumlah kawasan yang tidak terjadi hujan dalam beberapa hari, sehingga menyebabkan daun dan ranting mengering dan mudah terbakar, karena itu semua harus tetap waspada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Sebanyak 49 titik panas ini terpantau sepanjang Jumat 29 Desember kemarin, mulai dari pukul 01:00 - 24:00 WITA," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Sabtu.
Dia menjelaskan, sebanyak 49 titik panas itu tersebar di empat kabupaten, yakni di Kutai Barat (6) titik, Kutai Timur (33), Kutai Kartanegara (7), dan Kabupaten Berau (3) titik.
Rincian per kecamatan adalah di Kabupaten Kutai Barat yang terpantau enam titik, tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Jempang lima, dan Kecamatan Linggang Bigung satu titik.
Berikutnya di Kutai Timur yang terpantau sebanyak 33 titik, tersebar pada tujuh kecamatan yakni di Bengalon (18), Busang (2), Kongbeng (1), Long Mesangat (3), Muara Wahau (2), Rantau Pulung (3), Telen (4) titik dengan tingkat kepercayaan rendah, menengah, dan tinggi.
Kabupaten Kutai Kartanegara yang terdeteksi tujuh titik, tersebar di enam kecamatan yakni Kembang Janggut, Kenohan, Kota Bangun, Loa Janan, Sanga-Sanga masing-masing satu titik, dan Kecamatan Marangkayu dua titik, semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Sementara untuk tiga titik yang ada di Kabupaten Berau, katanya, tersebar di tiga kecamatan yang masing-masing satu titik dengan tingkat kepercayaan menengah, yakni Kecamatan Kelay, Sambaliung, dan Segah.
Informasi sebaran titik panas ini sudah disampaikan ke pihak terkait, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi maupun kabupaten masing-masing agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.
"Kami mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk membantu mencegah kebakaran hutan dan lahan -karhutla-, karena masih banyak daun dan ranting kering di lahan yang mudah terbakar," katanya.
Pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat, antara lain dengan cara tidak membuang puntung rokok secara sembarangan, dan tidak melakukan pembakaran saat membersihkan atau membuka lahan, karena daun dan ranting kering rawan menyebarkan kebakaran lebih luas.
"Saat ini memang sudah masuk musim hujan, tetapi masih ada sejumlah kawasan yang tidak terjadi hujan dalam beberapa hari, sehingga menyebabkan daun dan ranting mengering dan mudah terbakar, karena itu semua harus tetap waspada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023