Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Barat pada Januari 2024 mengalami surplus sebesar 131,38 juta dolar AS.

"Awal 2024 ini Kalbar mengalami surplus dalam neraca perdagangannya, artinya nilai ekspor lebih besar dari impor. Tahun ini meningkat dari sebelumnya yang tercatat 125,82 juta dolar AS," jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar Muh Saichudin saat menyampaikan rilis bulanan di Pontianak, Jumat (1/3).

Ia menjelaskan total nilai ekspor Kalbar pada Januari 2024 sebesar 163,09 juta dolar AS yang berasal dari komoditas bahan kimia anorganik, lemak dan minyak hewan/nabati, serta karet dan barang dari karet. Ketiga komoditas unggulan ekspor Kalbar itu masing-masing berkontribusi 49,44 persen, 25,73 persen dan 7,89 persen.

"Sedangkan kontribusi tiga golongan barang unggulan berikutnya, yaitu ampas/sisa industri makanan, kayu dan barang dari kayu, serta berbagai produk kimia yang masing- masing menyumbang secara berurutan sebesar 4,10 persen, 3,83 persen dan 2,33 persen," papar dia.

Mengenai negara tujuan ekspor, Saichudin menyebut India, China, dan Jepang merupakan tiga negara utama. Nilai ekspor ke India menembus angka 63,39 juta dolar AS, disusul China dengan nilai 38,10 juta dolar AS, dan Jepang tercatat 14,12 juta dolar AS.

Secara keseluruhan, kontribusi nilai ekspor ke tiga negara itu mencapai 115,61 juta dolar AS atau 70,89 persen.

Sementara untuk nilai impor Kalbar pada Januari 2024 sebesar 22,34 juta dolar AS atau naik 41,94 persen dibanding Desember 2023.

Bahan bakar mineral, gandum, serta karet dan barang dari karet merupakan penyumbang impor terbesar pada Januari 2024 dengan masing-masing 22,17 persen, 17,98 persen dan 13,18 persen.

"China, Malaysia dan Pantai Gading merupakan tiga negara pemasok terbesar impor Kalbar pada Januari 2024," kata Saichudin.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024