Bencana banjir yang terjadi di sejumlah desa di wilayah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, termasuk yang menggenangi ruas jalan di wilayah itu telah surut.
Sejumlah wilayah yang terendam banjir akibat luapan Sungai Selagan, yakni Desa Pondok Batu, Kecamatan Kota Mukomuko, satuan pemukiman (SP) V, SP VII, Desa Resno, dan Desa Suka Pindah, dan Desa Pondok Kopi.
"Kondisi sekarang aman setelah merendam rumah dan pekarangan sudah surut," kata Kepala Desa Pondok Batu, Kecamatan Kota Mukomuko Joni Susandra di Mukomuko, Senin.
Saat ini warga di wilayahnya membersihkan rumah dan sampah di pekarangan rumah yang dibawa banjir.
Kendati banjir di wilayah itu telah surut, namun pemerintah desa tetap mengimbau warga waspadai banjir saat musim hujan sekarang ini karena bencana tidak bisa ditentukan kapan terjadi.
Akan tetapi, katanya, banjir di Desa Pondok Batu ini kuncinya di Desa Pondok Kopi. Kalau di Desa Pondok Kopi aman, Inshaallah Desa Pondok Batu juga aman, meski ada banjir tetapi tidak ke permukiman penduduk, paling batas lahan perkebunan sawit.
"Selama banjir ekonomi masyarakat di wilayah ini tersendat karena mereka tidak bisa memanen tandan buah segar kelapa sawit di kebunnya yang terendam banjir," ujarnya.
Disebutkan, desa ini memiliki 420 kepala keluarga dan 1.480 jiwa, dan mayoritas mata pencaharian warga setempat adalah petani kebun sawit.
Dari jumlah penduduk sebanyak itu, katanya, sebanyak 137 rumah di antaranya yang rutin terdampak banjir dari luapan Sungai Air Hitam dan Sungai Selagan, dan 50 rumah yang paling parah apabila terjadi banjir.
Sementara itu, ia mengatakan, kalau pemerintah desa sudah berulang kali menyampaikan dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum terkait masalah banjir di wilayah ini.
"Kalau mencegah susah, cuma kita bisa mengurangi supaya banjir cepat surut, terutama normalisasi drainase dan Sungai Air Hitam, kalau kita mencegahnya ini alam kehendak tuhan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024