Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo menyiapkan 20 titik utama pengungsian dan dapur umum induk sebagai upaya penanggulangan banjir yang melanda wilayah tersebut sejak Rabu (10/7).
"Kami menyiapkan 20 titik utama pengungsian dan dapur umum induk yang ada di kantor Wali Kota. Ditambah posko pengungsian yang ada di setiap kelurahan di enam kecamatan terdampak," kata Kepala Seksi Penanggulangan Pasca Bencana BPBD Kota Gorontalo Mulyono Mardjun di Gorontalo, Jumat.
Ia menjelaskan, secara keseluruhan terdapat lebih dari 20 titik pengungsian di Wilayah Kota Gorontalo, mengingat rata-rata hampir setiap kelurahan atau kecamatan sudah membuka posko pengungsian.
Titik pengungsian paling besar berada di kantor Wali Kota dan rumah dinas. Untuk penyiapan dapur umum ada di beberapa tempat terutama disiapkan di kantor wali kota sebagai posko induk, serta disiapkan di masing-masing kecamatan maupun kelurahan.
Ada juga dapur mandiri yang disiapkan warga dengan harapan dapat membantu mempercepat pelayanan terhadap masyarakat terdampak bencana.
"Semenjak banjir dan longsor melanda Kota Gorontalo, kami melakukan upaya-upaya dalam hal pendistribusian makanan siap saji di beberapa tempat yang terdapat basis posko pengungsian," katanya.
Penyaluran bantuan makanan siap saji juga menjangkau rumah-rumah yang masyarakatnya memilih tidak mengungsi padahal berada di kawasan banjir dengan ketinggian di atas paha orang dewasa.
Menurutnya, hingga saat ini seluruh personel berada di lapangan baik membantu evakuasi warga, menyalurkan bantuan makanan siap saji maupun mendata kerusakan serta melakukan upaya pemulihan pasca bencana.
Pihaknya juga berupaya melakukan rehabilitasi kepada pengungsi terutama anak-anak atau balita agar kondisi psikologinya tidak terganggu akibat bencana tersebut.
Penguatan-penguatan atau edukasi supaya anak-anak atau masyarakat merasa terhibur pun dilakukan.
"Alhamdulillah melihat kondisi di beberapa lokasi banjir, air sudah mulai surut. Kami pun terus berkoordinasi dengan pihak BMKG terkait curah hujan yang berpotensi masih cukup tinggi agar dapat disampaikan melalui pemerintah kecamatan dan kelurahan kepada masyarakat untuk waspada, apalagi yang bermukim di bantaran sungai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Kami menyiapkan 20 titik utama pengungsian dan dapur umum induk yang ada di kantor Wali Kota. Ditambah posko pengungsian yang ada di setiap kelurahan di enam kecamatan terdampak," kata Kepala Seksi Penanggulangan Pasca Bencana BPBD Kota Gorontalo Mulyono Mardjun di Gorontalo, Jumat.
Ia menjelaskan, secara keseluruhan terdapat lebih dari 20 titik pengungsian di Wilayah Kota Gorontalo, mengingat rata-rata hampir setiap kelurahan atau kecamatan sudah membuka posko pengungsian.
Titik pengungsian paling besar berada di kantor Wali Kota dan rumah dinas. Untuk penyiapan dapur umum ada di beberapa tempat terutama disiapkan di kantor wali kota sebagai posko induk, serta disiapkan di masing-masing kecamatan maupun kelurahan.
Ada juga dapur mandiri yang disiapkan warga dengan harapan dapat membantu mempercepat pelayanan terhadap masyarakat terdampak bencana.
"Semenjak banjir dan longsor melanda Kota Gorontalo, kami melakukan upaya-upaya dalam hal pendistribusian makanan siap saji di beberapa tempat yang terdapat basis posko pengungsian," katanya.
Penyaluran bantuan makanan siap saji juga menjangkau rumah-rumah yang masyarakatnya memilih tidak mengungsi padahal berada di kawasan banjir dengan ketinggian di atas paha orang dewasa.
Menurutnya, hingga saat ini seluruh personel berada di lapangan baik membantu evakuasi warga, menyalurkan bantuan makanan siap saji maupun mendata kerusakan serta melakukan upaya pemulihan pasca bencana.
Pihaknya juga berupaya melakukan rehabilitasi kepada pengungsi terutama anak-anak atau balita agar kondisi psikologinya tidak terganggu akibat bencana tersebut.
Penguatan-penguatan atau edukasi supaya anak-anak atau masyarakat merasa terhibur pun dilakukan.
"Alhamdulillah melihat kondisi di beberapa lokasi banjir, air sudah mulai surut. Kami pun terus berkoordinasi dengan pihak BMKG terkait curah hujan yang berpotensi masih cukup tinggi agar dapat disampaikan melalui pemerintah kecamatan dan kelurahan kepada masyarakat untuk waspada, apalagi yang bermukim di bantaran sungai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024