Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) dengan dibantu warga kembali menggagalkan upaya penyelundupan sabu seberat 2 kilogram di jalur tikus wilayah Sungai Tekam Kecamatan Sekayam, perbatasan Indonesia dan Malaysia, di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
"Upaya penyelundupan narkoba jenis sabu itu berhasil digagalkan berkat laporan warga yang turut mengawasi jalan tikus melalui program radar embrio antinarkoba," kata Komandan Korem 121/Abw Brigadir Jenderal TNI Luqman Arief dalam keterangannya di Sintang, Kalimantan Barat, Selasa.
Luqman menjelaskan personel Satgas Pamtas menerima laporan dari masyarakat yang melihat pengendara sepeda motor dengan gerak-gerik mencurigakan saat melintasi jalur tikus di lokasi penyergapan sebelumnya.
Pengendara itu membawa motornya dan seperti menyembunyikan di pinggir sungai sehingga dilaporkan warga kepada personel Satgas Pamtas RI-Malaysia.
Setelah menerima laporan tersebut, Luqman memberikan arahan kepada Wakil Komandan Satgas Pamtas Yonzipur 5/ABW Kapten Czi Joko Heru agar segera memerintahkan Tim Pos Pamtas Sei Tekam untuk melakukan penyisiran di lokasi yang disebutkan masyarakat tersebut pada Senin (12/8).
"Tim Satgas hanya menemukan satu sepeda motor yang berada di dalam air di sungai. Petugas langsung melakukan pemeriksaan dan menemukan dua paket sabu seberat dua kilogram di dalam bagasi motor tersebut," katanya.
Menurut Luqman, lokasi penemuan dua kilogram sabu di bagasi sepeda motor itu tidak jauh dari lokasi personel Satgas Pamtas menggagalkan penyelundupan sabu seberat 8,4 kilogram pada Minggu (11/8).
Dari peristiwa itu bisa dianalisa terjadinya pergeseran pola atau metode penyelundupan yang selama ini dalam satu titik diselundupkan sabu-sabu dalam jumlah sangat besar di atas 20 kilogram.
"Sekarang pelaku penyelundupan memecah barang selundupan tersebut di beberapa lokasi yang tidak berjauhan dengan jumlah sabu dipecah jadi beberapa bagian," ujar Luqman.
Luqman menegaskan pihaknya akan menerapkan strategi baru untuk Satgas Pamtas TNI AD dalam hal pola penjagaan perbatasan yang disesuaikan dengan kondisi terkini.
"Kami sangat berterima kasih atas peran aktif masyarakat melalui program radar embrio antinarkoba yang sudah terbentuk di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat," tegas Luqman.
Baca juga: Polisi gagalkan peredaran narkotika 42 kg sabu di Bulungan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Upaya penyelundupan narkoba jenis sabu itu berhasil digagalkan berkat laporan warga yang turut mengawasi jalan tikus melalui program radar embrio antinarkoba," kata Komandan Korem 121/Abw Brigadir Jenderal TNI Luqman Arief dalam keterangannya di Sintang, Kalimantan Barat, Selasa.
Luqman menjelaskan personel Satgas Pamtas menerima laporan dari masyarakat yang melihat pengendara sepeda motor dengan gerak-gerik mencurigakan saat melintasi jalur tikus di lokasi penyergapan sebelumnya.
Pengendara itu membawa motornya dan seperti menyembunyikan di pinggir sungai sehingga dilaporkan warga kepada personel Satgas Pamtas RI-Malaysia.
Setelah menerima laporan tersebut, Luqman memberikan arahan kepada Wakil Komandan Satgas Pamtas Yonzipur 5/ABW Kapten Czi Joko Heru agar segera memerintahkan Tim Pos Pamtas Sei Tekam untuk melakukan penyisiran di lokasi yang disebutkan masyarakat tersebut pada Senin (12/8).
"Tim Satgas hanya menemukan satu sepeda motor yang berada di dalam air di sungai. Petugas langsung melakukan pemeriksaan dan menemukan dua paket sabu seberat dua kilogram di dalam bagasi motor tersebut," katanya.
Menurut Luqman, lokasi penemuan dua kilogram sabu di bagasi sepeda motor itu tidak jauh dari lokasi personel Satgas Pamtas menggagalkan penyelundupan sabu seberat 8,4 kilogram pada Minggu (11/8).
Dari peristiwa itu bisa dianalisa terjadinya pergeseran pola atau metode penyelundupan yang selama ini dalam satu titik diselundupkan sabu-sabu dalam jumlah sangat besar di atas 20 kilogram.
"Sekarang pelaku penyelundupan memecah barang selundupan tersebut di beberapa lokasi yang tidak berjauhan dengan jumlah sabu dipecah jadi beberapa bagian," ujar Luqman.
Luqman menegaskan pihaknya akan menerapkan strategi baru untuk Satgas Pamtas TNI AD dalam hal pola penjagaan perbatasan yang disesuaikan dengan kondisi terkini.
"Kami sangat berterima kasih atas peran aktif masyarakat melalui program radar embrio antinarkoba yang sudah terbentuk di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat," tegas Luqman.
Baca juga: Polisi gagalkan peredaran narkotika 42 kg sabu di Bulungan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024