Pj Gubernur Kalimantan Barat Harisson mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui kolaborasi yang kuat antara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).


"Sinergi antar lembaga ini akan membawa dampak signifikan bagi peningkatan perekonomian di Kalbar. Tahun 2023, kita mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 4,00 persen, dan tahun ini naik menjadi 4,76 persen. Perekonomian akan terus meningkat, namun pertumbuhannya akan jauh lebih pesat jika BUMDes, BLUD, dan BUMD berperan lebih signifikan,” kata Harisson dalam acara Workshop dan Coffee Talk Penguatan Tata Kelola BUMD, BLUD, dan BUMDes di Pontianak, Kamis.

Dia optimistis bahwa Kalimantan Barat akan mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada tahun 2025, bahkan mungkin melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.

Dia menekankan pentingnya peran BUMDes, BUMD, dan BLUD dalam menggali potensi lokal secara optimal.

"Kami berharap setiap BUMDes mampu memanfaatkan potensi daerahnya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Selain itu, dia menyoroti peran penting sumber daya yang dimiliki badan usaha daerah dalam meningkatkan layanan kepada masyarakat.

Menurutnya, dengan optimalisasi sumber daya yang ada, perekonomian daerah bisa didorong lebih jauh.

“Provinsi Kalimantan Barat saat ini mendapat banyak dukungan dari berbagai instansi, seperti Bank Indonesia dan Bea Cukai, yang turut membantu dalam mempercepat roda perekonomian,” ujarnya.

Melalui acara ini, Harisson berharap kolaborasi antara BUMDes, BUMD, dan BLUD tidak hanya bergantung pada sektor pertambangan, tetapi juga mengembangkan potensi lain yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024