Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengatakan, rencana pembentukan holding UMKM fesyen bertujuan untuk mengonsolidasikan pengusaha UMKM di sektor fesyen agar terhubung dengan usaha besar hingga memperluas akses pasar.

"Langkah ini bertujuan memperkuat kontribusi sektor fesyen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan mendorong pengusaha UMKM naik kelas," kata Menteri Maman di Jakarta, Senin.

Industri fesyen, kata dia, memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi nasional. Tercatat pada tahun 2023, nilai ekspor fesyen Indonesia mencapai 23,96 miliar dolar AS atau setara Rp360 triliun, dan sektor ini menyumbang 18,15 persen dari total PDB ekonomi kreatif.

Baca juga: Menteri Maman majukan UMKM lewat peningkatan kerja sama BUMN

"Namun, untuk mendorong pertumbuhan sistemik, kita perlu menciptakan konektivitas antara UMKM dan industri besar melalui holding ini,” ujarnya pula.

Holding fesyen menurutnya, akan mengintegrasikan sekitar 1.000 pengusaha UMKM di sektor fesyen untuk menciptakan ekosistem yang lebih terorganisir, memudahkan akses pembiayaan, sistem bisnis, hingga memperluas peluang ekspor.

Hal ini dikarenakan, selama ini UMKM bekerja secara terpisah tanpa koneksi kuat dengan industri besar.

Pengusaha UMKM fesyen akan mendapatkan dukungan menyeluruh, mulai dari pembiayaan hingga pembukaan akses ke pasar global.

Maman juga menambahkan, lewat rencana holding ini juga diharapkan terwujud agregator usaha yang memungkinkan para desainer dan perajin lokal untuk menciptakan produk berkualitas tinggi yang kompetitif di pasar internasional.

"Langkah ini akan membuka lebih banyak peluang ekspor sekaligus meningkatkan daya saing produk lokal di kancah global," pungkas Menteri UMKM.

 

Baca juga: Indibiz memberi penawaran jaringan berkualitas bagi UMKM di Harbolnas

Pewarta: Sinta Ambarwati

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024