Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, industri makanan dan minuman (mamin) dalam negeri tengah diminati oleh investor mengingat sektor itu memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika dalam acara Lokakarya Nasional Tractions di Jakarta, Rabu, menyatakan, bukti sektor tersebut tengah diminati, dapat dilihat dari realisasi investasi industri mamin pada triwulan III 2024 mencapai Rp30,23 triliun.

"Investasi sektor industri makanan dan minuman juga masih bertumbuh dan diminati oleh investor," kata dia.

Pihaknya mencatat sektor tersebut turut memberikan kontribusi 40,17 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas, dan 6,90 persen terhadap PDB nasional. Selain itu pada periode itu juga industri mamin tumbuh positif sebesar 5,82 persen.

Lebih lanjut, ia mengatakan proses pertumbuhan kinerja industri itu juga terlihat dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) manufaktur yang secara konsisten menunjukkan catatan ekspansif (di atas 50) dimana pada bulan November lalu mencatatkan 53,19 poin.

Putu Juli menjelaskan, salah satu subsektor industri mamin yang tengah mengalami peningkatan investasi yakni pengolahan kakao. Menurut dia, melalui kebijakan hilirisasi dan kemampuan manufaktur domestik, telah berhasil menarik investasi dengan tumbuhnya 20 produsen industri pengolahan kakao yang memproduksi cocoa butter, cocoa liquor, bubuk kakao, dan kue kakao.

Sementara, kemampuan daya saing industri pengolahan kakao, menjadikan Indonesia sebagai eksportir produk kakao olahan terbesar ke-4 dunia, dengan pangsa pasar utama antara lain India, Amerika Serikat, Uni Eropa, China, dan Malaysia.

Pihaknya mencatat pada 2023, nilai ekspor produk olahan tersebut mencapai lebih dari 1,2 miliar dolar AS dan berkontribusi pada share market global sebesar 3,92 persen.

 

 

 



 

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025