Pontianak (ANTARA Kalbar) - Wakil Presiden Boediono menilai Al Quran mengajak manusia untuk bekerja sama dalam kebaikan dan ketaqwaan, bukan dalam kejahatan dan permusuhan.
"Bagi kaum Muslim, Al Quran adalah sumber petunjuk dan pedoman hidup yang tidak pernah kering," kata Wakil Presiden Boediono saat membuka Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Ke-7 Antar-Pondok Pesantren, Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Internasional Ke-1 Antar-Lembaga Alquran, Musyawarah Nasional (Munas) Ke-4 Jamiyyatul Qurra'Wal Huffazh, di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa.
Hadir dalam acara itu antara lain Menteri Perumahan Rakyat Jan Faried, Gubernur Kalbar Cornelis MH, serta Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Agil Siroj.
Dikatakan Wapres, meski Al Quran diturunkan oleh Allah SWT dalam bahasa manusia untuk dapat dipahami oleh manusia, namun menurut para Ulama, pemahaman manusia terhadap Alquran masih bertingkat-tingkat.
"Ada yang sebatas pemahaman harfiah, namun ada juga pemahaman yang lebih tinggi, dan itu memerlukan ketekunan dan kesungguhan agar benar-benar paham akan arti dan tafsir sesungguhnya," kata Wapres.
Bagi kaum Muslim, kata Wapres, Al Quran merupakan kitab yang diimani bersama, sebagai petunjuk dan penuntun kehidupan untuk memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
Alquran, tambah Wapres, tidak hanya berisi prinsip-prinsip keimanan, namun juga sumber nilai-nilai universal, ilmu pengetahuan, hingga hikayat kehidupan, yang dikemas dengan bahasa yang indah, penuh dengan filosofi keteladanan, serta pesan moral yang luhur dan agung.
Dikatakan, Al Quran juga memberi tuntunan kepada umat agar membangun kehidupan yang harmonis, saling bertoleransi, hidup dalam kedamaian dan hidup untuk saling mengenal, saling mengasihi, saling memberi maaf, dan tidak membenci satu sama lain.
Boediono juga menilai, kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran tidak semata-mata menjadi ajang untuk berlatih dan bertanding membaca Al Quran saja, tetapi juga untuk makin memahami substansi dari ayat-ayat suci Al Quran dengan benar dan tepat.
"Dengan makin memahami dan mendalami kandungan yang terdapat di dalam Al Quran, Insya Allah, kita mampu memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui nilai-nilai keagamaan, aturan hukum, serta kerukunan antar umat beragama, sejalan dengan nilai-nilai universal ajaran terkandung di dalam Al Quran," kata Wapres.
Dikatakan Wapres, kegiatan memperbanyak penghafal atau Huffadz Al Quran sebagai bagian dari Musabaqoh ini adalah upaya yang mulia.
Para Huffadz Al Quran, kata Wapres, sesungguhnya telah ikut berperan dalam memelihara dan menjaga keaslian dan kelestarian Al Quran sampai hari akhir.
Boediono mengatakan, dalam rangka menjaga keaslian Al Quran, para Huffadz dan umat Islam wajib melestarikan nilai-nilai mulia dan universal yang diajarkan Al Quran.
"Dalam memaknai Tauhid, umpamanya, setiap Muslim harus memposisikan Tuhan sebagai Dia yang tertinggi sedang segala yang lain berderajat jauh di bawahnya," katanya.
Dengan demikian, tambah Boediono, manusia akan menjadi makhluk yang selalu tahu diri akan keterbatasan dan kekurangan diri kita sebagai abdi Tuhan, sehingga menjelma menjadi manusia yang di satu sisi selalu bersikap rendah hati, jauh dari keangkuhan.
(A025)
Wapres: Al Quran Ajak Manusia untuk Taqwa
Selasa, 3 Juli 2012 20:54 WIB
Bagi kaum Muslim, Al Quran adalah sumber petunjuk dan pedoman hidup yang tidak pernah kering.