Pontianak (ANTARA Kalbar) - Bank Indonesia Perwakilan Kalbar akan bekerja sama dengan Pemkot Pontianak dalam upaya mengendalikan kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang pelaksanaan Ramadhan dan Lebaran tahun ini.
"Besok rencananya kita akan membahas hal itu bersama Wali Kota Pontianak agar tidak terjadi kenaikan harga yang tinggi pada bahan pokok makanan di Pontianak dan Kalbar umumnya," kata Direktur Utama Bank Indonesia Perwakilan Wilayah Pontianak, Hilman Tisnawan, di Pontianak, Rabu.
Menurutnya, pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kenaikan harga menjelang Ramadhan, Lebaran maupun hari raya keagamaan lainnya merupakan pengaruh ekspektasi dari masyarakat itu sendiri.
"Ini yang harus kita edukasikan kepada masyarakat, karena pengaruh kenaikan harga barang itu dilakukan oleh masyarakat sendiri. Misalnya pada saat akan Ramadhan masyarakat pasti berteriak-teriak harga barang pasti naik, dan itu tentu akan mempengaruhi permintaan masyarakat lainnya untuk menyetok barang sehingga harga barang pun menjadi mahal," tuturnya.
Padahal, lanjut Hilman, pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan tentunya sudah melakukan pengecekan dilapangan atas ketersediaan barang yang menjadi kebutuhan utama masyarakat seperti gula, minyak goreng, tepung, beras, telur dan lainnya.
Namun, karena masyarakat sendiri yang terlalu khawatir barang itu tidak cukup, maka hal itu dimanfaatkan pedagang untuk menaikkan harga.
"Jika masyarakat bisa diedukasi dengan baik, tentu tingginya kenaikan harga barang menjelang Ramadhan dan Lebaran nanti bisa diminimalkan," kata Hilman.
Dia juga memprediksikan akan terjadi inflasi yang cukup besar di Kalbar selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran nanti. Pasalnya, pelaksanaan puasa dan Lebaran tersebut karena juga bertepatan dengan liburan sekolah, pelaksanaan ritual sembahyang kubur dan kegiatan kemasyarakatan lainnya yang tentu bisa memicu terjadinya inflasi.
(pso-171)
BI dan Pemkot Bersama Kendalikan Harga Sembako
Rabu, 4 Juli 2012 19:09 WIB