Jakarta (ANTARA Kalbar) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa meminta kepada masyarakat untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) secara wajar sehingga tidak menimbulkan 'rush' yang akhirnya dapat memicu konflik sosial.
"Tidak boleh ada kelangkaan yang menimbulkan keresahan tapi juga jangan ada 'rush'. Masyarakat tidak perlu khawatir. Tadinya beli 10 liter, ya biasa-biasa saja tidak usah membeli 100 liter itu yang menimbulkan 'rush'. Ekonomi kita baik dan kita jaga," kata Hatta di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan kuota BBM bersubsidi sudah ditetapkan dan hendaknya dapat dipatuhi karena telah diatur dalam undang-undang.
"Kita sudah menetapkan satu kuota, tapi kita sendiri tidak bisa patuh pada kuota itu, berarti ada yang tidak benar dan ini yang kita jaga. Besok saya akan rapat koordinasi dan mari kita bagaimana cara terbaik jangan sampai terjadi kasus di Kutai Barat terjadi dimana-mana," kata Hatta.
Ia menambahkan,"oleh sebab itu menurut saya jangan terjadi lagi seperti itu, kalau Pertamina kembali melonggarkan yang di Kutai Barat itu adalah respon yang baik agar tidak terjadi konflik sosial yang lebih berat yang bisa menimbulkan 'high cost' itu 'social cost' yang nantinya lebih parah."
Hatta mengatakan bagi daerah yang telah siap melakukan pembatasan penggunaan BBM bersubsidi maka sebaiknya dilakukan sehingga dapat menjaga kuota yang telah ditetapkan.
(M041)