Medan (Antara Kalbar) - Penyakit jantung koroner yang dikenal sebagai pembunuh nomor satu di dunia, dewasa ini tidak hanya diderita oleh lanjut usia, namun juga usia muda.
"Penyakit yang digolongkan ke dalam penyakit tidak menular itu sudah mulai menyerang kalangan berusia muda. Bahkan jumlahnya pun semakin hari kian mengalami peningkatan yang cukup signifikan," kata dokter spesialis jantung Amran Lubis di Medan, Minggu.
Direktur Rumah sakit Umum Daerah dr Pirngadi Medan ini mengatakan kasus penyakit jantung saat ini terus meningkat dan justru sekarang yang diserang kalangan usia muda berumur 30-an.
"Sementara kalau dulu dalam literatur kedokteran, biasanya risiko jantung menyerang usia 40 tahun untuk laki laki, sedang perempuan di atas 55 tahun," katanya.
Ia mengatakan penyebab usia muda terserang penyakit jantung ini di antaranya karena pola hidup, stres tinggi, lingkungan tidak sehat, dan pola makan yang salah karena seringnya mengonsumsi makanan siap saji.
"Kalau dibandingkan tahun 2012, jumlah penderita penyakit jantung saat ini meningkat sekitar 20 sampai 30 persen," katanya.
Kabid Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Sumatera Utara Sukarni mengatakan, penyakit jantung merupakan salah satu dari penyakit degeneratif atau termasuk golongan penyakit tidak menular.
Salah satu upaya yang dilakukan pihaknya, kata dia, selain melakukan sosialisasi dan penyuluhan, juga pengukuran tensi darah.
"Salah satu judul dari peringatan hari kesehatan se-dunia tanggal 7 April, yaitu mengukur tensi darah yang dilaksanakan selama seminggu. Karena komplikasi dari tekanan darah bisa ke mata dan ke jantung, dan tekanan darah itu tidak ada gejalanya," katanya.
(Ant News)