Jakarta (Antara Kalbar) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan, pemerintah daerah tidak serius menangani rakyatnya sehingga masih terjadi masalah-masalah seperti gizi buruk.
"Saya ingatkan dengan adanya otonomi daerah yang namanya camat, bupati harus mengurusi rakyatnya jadi pelayan masyarakat. Kalau ditemukan kurang gizi, mana tindakan pemda. Terus terang saja memang daerah tidak serius menangani rakyatnya," kata Mensos di Jakarta, Sabtu.
Untuk menangani masalah gizi buruk seperti yang ditemukan di wilayah Papua, Mensos mengatakan, Kementerian Sosial punya stok penyangga (buffer stok) disetiap provinsi yang boleh digunakan saat darurat.
"Tidak boleh ada yang kelaparan dan kurang gizi, Kemensos punya 'buffer stock' (persediaan penyangga) disetiap provinsi silakan gunakan," tambah Mensos.
Bupati dapat mengeluarkan 100 ton beras pada saat darurat dan jika sudah berdampak sangat besar Kementerian Sosial akan turun.
"Tapi kalau 20 orang yang kelaparan ya pemda yang harus turun. Mana dinsosnya, mana bupatinya, jangan setelah dinaikkan ke media baru bergerak," tambah Mensos.
Mensos mengingatkan kembali agar pemda meningkatkan kepedulian terhadap warganya dan permasalahan sosial yang ada di daerahnya sehingga cepat ditangani.
Mensos: Pemda Tidak Serius Tangani Rakyatnya
Sabtu, 20 April 2013 16:16 WIB