Palu (Antara Kalbar) - Aparat keamanan gabungan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, mengamankan ratusan peluru berbagai jenis dan berbagai bom rakitan di sejumlah tempat yang diduga kuat sebagai lokasi pelatihan kelompok sipil bersenjata.
Juru bicara Polda Sulawesi Tengah AKBP Soemarno di Palu, Jumat, mengatakan berbagai senjata ilegal itu ditemukan dalam operasi yang dilakukan selama satu bulan terakhir.
Semua bom dan ranjau rakitan itu telah dijinakkan polisi. Peledak rakitan itu berisi potongan besi tajam, paku dan benda berbahaya lainnya yang diletakkan di dalam pipa paralon.
Selain itu, aparat keamanan juga menemukan dua pucuk senjata api laras pendek, satu buah teropong, alat komunikasi, pakaian, dan sejumlah obat-obatan.
Dia mengatakan polisi selalu berhati-hati ketika melakukan operasi keamanan di daerah yang merupakan sarang pasukan sipil bersenjata karena pada akhir 2012, empat anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah tewas diberondong peluru di wilayah itu.
Di hutan Tamanjeka itu juga terdapat lubang-lubang jebakan yang berisi kayu-kayu tajam menghadap ke atas.
Lubang itu sedalam sekitar 1,5 meter yang permukaannya ditutupi dedaunan untuk menjebak siapa saja yang mencoba meringkus kawanan teroris.
Saat ini aparat keamanan masih fokus di wilayah Poso Pesisir Utara, tepatnya di kawasan hutan Tamanjeka, Koroncopu, dan Panapu yang diduga kuat sebagai lokasi pelatihan kelompok bersenjata.
Pada 3 Juni 2013, Mapolres Poso diguncang bom bunuh diri yang menewaskan pelakunya sendiri.
Selang sepekan kemudian polisi menembak mati terduga teroris bernama Nudin alias Bondan ketika hendak ditangkap.
Nudin diduga kuat sebagai penyuplai logistik dari kelompok Abu Roban di Jawa Tengah kepada kelompok Santoso alias Abu Wardah di Poso.
(E.K. Sinoel)
Aparat Poso Amankan Ratusan Amunisi dan Ranjau
Jumat, 14 Juni 2013 21:03 WIB