Sungai Raya (Antara) - DPRD Kubu Raya meminta
pemerintah setempat melalui dinas terkait untuk mengontrol harga
kebutuhan pokok di sejumlah pasar, karena memasuki H-3 hari Raya Idul
Fitri harga sejumlah kebutuhan pokok naik.
"Harga telur yang merupakan bahan utama untuk membuat kue lebaran
terpantau mulai bergerak naik. Di Pasar Parit Baru Sungai Raya misalnya,
menurut pedagang sudah naik Rp500 hingga Rp600 perbutir dari pekan
sebelumnya," kata Anggota DPRD Kubu Raya, wakil Ketua DPRD Kubu Raya,
Usman, di Sungai Raya, Senin.
Dia mengatakan, untuk telur ayam ras yang biasa dijual dengan harga
Rp1.100 perbutir, saat ini dijual dengan harga Rp1.500 sampai Rp1.700
perbutir.
"Bisa jadi harganya akan terus mengalami kenaikan menyusul semakin meningkatnya permintaan nantinya," katanya.
Berdarkan hal tersebut, Usman mendesak pemerintah segera menggelar
pasar murah menjelang Lebaran karena harga komoditas itu terus merangkak
naik.
"Kenaikan harga telur khususnya telah terjadi sejak satu minggu
terakhir, untuk itu pemerintah Kubu Raya harus bisa menstabilkan harga
khususnya telur di Kubu Raya. Mengingat saat ini harga telur sudah
mencapai Rp1.400, bahkan ada yang sampai Rp1.700 perbutir.
Usman mengatakan, meski hukum ekonomi berlaku, tapi kalau naiknya
hingga 80 persen, kasihan masyarakat yang ekonominya pas-pasan.
Bahkan, Ketua Demokrat Kubu Raya itu khawatir banyak masyarakat yang
merasa terbebankan dengan harga tersebut.
Terpisah, salah seorang pedagang di Pasar Parit Baru, Jumiati
mengatakan pedagang di sana terpaksan menaikan harga telur karena
harganya sudah cukup mahal saat diambil di agen.
Menurtnya, harga kenaikan barang seperti telur biasanya akan
menyusul harga daging sapi, daging ayam dan lain-lainnya karena
banyaknya permintaan masyarakat untuk keperluan lebaran.
Jumiati memperkirakan kenaikan barang sembako lainnya akan terjadi
pada saat menjelang lebaran. Hal ini ia prediksikan mengingat
tahun-tahun sebelumnya menjelang hari raya, sembako khususnya telur juga
mengalami kenaikan drastis.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kubu Raya Leydianto mengatakan pihaknya sudah berupaya untuk
mengantisipasi meningkatnya harga kebutuhan pokok dengan menggelar pasar
murah.
"Kita sudah melakukan operasi pasar dan menggelar pasar murah di
setiap kecamatan. Bahkan dalam pasar murah tersebut kita mensubsidi
harga telur hingga 40 persen," katanya.
Dia mengakui, pasar murah tersebut memang tidak bisa dijangkau oleh
semua masyarakat. Namun dia menyatakan hal tersebut paling tidak bisa
mengurangi beban masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok menjelang
lebaran, terutama telur dan bahan pembuat kue lainnya.***4***
(N001)
Pemkab Kubu Raya Diminta Kontrol Harga Kebutuhan Pokok
Senin, 5 Agustus 2013 22:50 WIB