Jakarta (Antara Kalbar) - Penyidik Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat menemukan kejanggalan terkait empat artefak yang hilang di Museum Nasional beberapa waktu lalu.
"Hasil rekonstruksi mini menunjukkan tidak ada kerusakan pada lemari," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat atau Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta Rabu.
Rikwanto mengatakan bahwa petugas telah menemukan lemari tempat penyimpanan artefak itu tidak mengalami kerusakan, sehingga tidak ada jejak kejahatan.
Rikwanto juga menyebutkan bahwa penyidik menduga modus pelaku mencuri artefak dengan cara menduplikat kunci atau kemungkinan lainya adalah lemari dalam kondisi tidak dikunci.
Guna menelusuri pelaku pencurian, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, penyidik mencari siapa yang terakhir memegang kunci lemari penyimpanan artefak.
Sejauh ini, penyidik kepolisian telah memeriksan 45 orang saksi terkait empat artefak yang hilang tersebut, kata dia.
Rikwanto menuturkan bahwa pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan pengelola bandara dan pelabuhan, guna mencegah artefak tersebut dibawa kabur ke luar negeri oleh pelakunya.
Sebelumnya, Museum Nasional kehilangan empat artefak kuno peninggalan Mataram Kuno berusia sekitar 1.000 tahun yang dilaporkan pada Rabu (11/9).
Keempat artefak berlapis emas tersebut, yakni Lempengan Naga Mendekam, Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup Cepuk, dan Harihara.