Sungai Raya (Antara Kalbar) - TNI Angkatan Udara Lanud Supadio terus meningkatkan alat dan sistem persenjataannya untuk menjaga pertahanan keamanan negara, khususnya di wilayah perbatasan Kalimantan Barat (Kalbar).
"Kita mengetahui betul ancaman yang kita hadapai di wilayah perbatasan negara mengharuskan kita untuk terus waspada. Untuk itu kita akan terus meningkatkan alutsista yang ada untuk menjaga keamanan, khususnya di wilayah perbatasan Negara," kata Danlanud Supadio, Kolonel Pnb.Ir. Novyan Samyoga di Sungai Raya, Minggu.
Keseriusan tersebut juga terlihat dari upaya Skuadron Udara I yang merupakan markas TNI AU di Pontianak yang dalam waktu dekat akan menambah Alat Utama Sistem Senjata (Alutista) yang akan memperkuat pertahanan wilayah, khususnya wilayah Kalbar.
"Dalam waktu dekat kita akan diperkuat dengan pesawat tanpa awak, yang dimana keuntungannya bisa beroperasi dalam waktu yang lebih lama dari pesawat yang menggunakan awak, tidak ada ketergantungan dengan apapun melainkan bahan bakar saja. Hal ini sangat menguntungkan operasikan di wilayah Kalbar karena jika dilihat dari geografisnya Kalbar merupakan provinsi yang serumpun dengan wilayah negara lain, hal tersebut juga harus mendapatkan pengawasan penuh," tuturnya.
Novyan mengungkapkan walaupun hingga saat ini pertahanan Kalbar, khususnya pengawasan wilayah udara memang telah memadai, apalagi kini Skuadron Udara I telah mempunyai pesawat Hawk 100/200 yang berjumlah 20 buah. Akan tetapi dirinya tidak memungkiri juga negara-negara lain pastinya kian hari telah memperkuat kekuatan mereka masing-masing.
"Tidak kita pungkiri ancaman kian meningkat, salah satu contoh negara tetangga yaitu Malaysia juga terus menerus meningkatkan kekuatannya alutsistanya," katanya.
Karena itu Lanud Supadio terus diprioritaskan untuk peningkatan alutsistanya salah satunya dalam waktu dekat akan diperkuat dengan pesawat tempur yang dikendalikan jarak jauh itu, ia menjelaskan.
"Wilayah Kalbar butuh perhatian lebih karena memang bersinggungan langsung dengan negara Malaysia, Singapura dan lainnya yang dekat dengan wilayah Indonesia ini sendiri," tambahnya.
Mantan ajudan Wakil Presiden Boediono itu menuturkan dengan kekuatan tempur yang ada, setiap hari diadakan latihan rutin dan pengawasan wilayah-wilayah perbatasan dan wilayah perairan. Sebanyak 30 pilot tempur yang dimiliki Kalbar akan terus meningkatkan kemampuannya dalam mengawal Dirgantara Indonesia.
"Jika pernah melihat pesawat tempur kita melintasi kota setiap harinya, itu hanya ada dua kemungkinan yaitu latihan rutin dan pengawasan wilayah setiap harinya atau sedang melakukan salah satu operasi," katanya.
Dengan adanya rencana penambahan alutsista dan terus menerus melakukan latihan rutin, dia berharap ketika ada ancaman dalam bentuk apa pun yang mengganggu wilayah Indonesia akan bisa diatasi.
