Wina (Antara Kalbar/Xinhua-OANA) - Dalam studi terhadap 53 jenis parfum dan bahan yang digunakan setelah orang bercukur, enam didapati berisi banyak bahan kimia berbahaya yang mempengaruhi hormon, diethyl phthalate (DEP), kata satu organisasi lingkungan hidup Austria, Kamis (13/2).
Di dalam taklimat di Wina pada Kamis, Global 2000 menyatakan hasil studinya memperlihatkan konsentrasi tinggi DEP pada jenis parfum tertentu.
Potensi dampak dari bahan kimia itu, yang dikatakan Global 2000 dapat memasuki aliran darah segera setelah bahan tersebut terkena kulit, adalah masalah kesuburan pada lelaki dan perempuan.
Dampak lain ialah kanker prostat dan penyakit metabolis seperti diabetes serta kegemukan, katanya.
Kantor Berita Austria --yang mengutip Profesor Andreas Lischka, Direktur Rumah Sakit Anak di Glanzing, Wina -- melaporkan bahan kimia semacam itu sangat berbahaya buat perempuan hamil. Sebabnya ialah bahan kimia tersebut dapat memasuki aliran darah dan mempengaruh perkembangan janin, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.
Global 2000 menyatakan organisasi tersebut senang sebab kebanyakan parfum itu tidak berisi bahan kimia tersebut. Tapi pada saat yang sama organisasi tersebut terkejut karena parfum lain berisi bahan kimia semacam itu dalam konsentrasi yang cukup tinggi.
"Kita haru segera melakukan tindakan dalam bentuk pelarangan," kata Helmut Burtscher, ahio biokimia di Global 2000.
Meskipun Uni Eropa telah melakukan lebih banyak tindakan dalam masalah tersebut dibandingkan dengan Amerika Serikat, Burtscher menyeru lembaga lingkungan hidup dan kesehatan Austria agar melakukan tindakan lebih jauh, terutama dengan membawa masalah itu ke Brussels.
(Chaidar)
Bahan Kimia Pengaruhi Hormon ditemukan di Parfum
Jumat, 14 Februari 2014 8:35 WIB