Jakarta (Antara Kalbar) - Calon presiden nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan mengembangkan pasar tradisional dan membangun ruang-ruang untuk pedagang kaki lima (PKL).
"Pengalaman saya ketika menjadi wali kota maupun ketika menjadi gubernur menjadi pengalaman yang membuktikan bahwa pasar tradisional merupakan tempat produk-produk petani, tangkapan nelayan, perajin tahu tempe menjual produknya," kata Jokowi di Jakarta, Minggu malam, dalam debat capres putaran kedua yang diselenggarakan KPU.
Ia mengatakan jika pelaku usaha mikro dan kecil itu diurus dengan baik dengan manajemen yang benar maka bukan hanya menjadi wacana di awang-awang bahwa mereka akan berkembang.
"Kalau ruang-ruang itu dibangun misalnya pasar harus besar, bersih, tersedia tempat parkir, dan ada 'zoning' maka mereka akan mempunyai nilai tambah yang lebih baik," katanya.
Jokowi juga menekankan pentingnya pendukungan terhadap PKL yang menurut dia adalah pelaku ekonomi mikro dan kecil.
"Tapi di setiap kota di Indonesia hampir tidak ada yang memberikan ruang untuk mereka," katanya.
Oleh karena itu rencana ke depan, jika ia terpilih menjadi presiden, maka semua kota diwajibkan untuk memberikan ruang yang besar bagi PKL.
Sementara soal utang negara, Jokowi berpendapat harus ada efisiensi APBN dan menekan kebocoran yang terjadi.
"Bangun sistem misalnya dengan e-budgeting, e-checking, sehingga anggaran yang ada bisa dikontrol, dan ada sisa itulah yang digunakan untuk menyelesaikan utang," katanya.