Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, dalam debat capres menyebut bahwa negara harus memiliki data komprehensif mengenai penyandang disabilitas untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Data tersebut, menurut dia, meliputi jumlah penyandang disabilitas, sebaran penyandang disabilitas, dan jenis disabilitas yang disandang.
"Kita semua harus membantu penyandang disabilitas, bukan dilihat sebagai amal, tetapi pemenuhan hak asasinya dan tanggung jawab negara," ucap Anies dalam Debat Kelima Pilpres 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum di Jakarta, Minggu.
Untuk itu, Anies mengusulkan dan merencanakan untuk bekerja bersama dengan dinas di tiap wilayah dan Dasawisma Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga untuk mencatat sebaran wilayah para penyandang disabilitas. Dengan demikian, setiap kabupaten/kota memiliki data tentang penyandang disabilitas.
Setelah data tersebut lengkap, lanjut dia, barulah anggaran untuk memenuhi kebutuhan para penyandang disabilitas bisa dialokasikan, misalnya bagi para penyandang disabilitas yang masih duduk di bangku sekolah.
Selanjutnya, Anies mendorong agar dinas setempat harus memiliki anggaran untuk memodifikasi sekolah agar sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas agar tidak membebani sekolah. "Intinya, lengkapi data dan barulah anggarannya disiapkan," kata dia.
KPU RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama Pilpres 2024 pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, debat ketiga 7 Januari 2024, dan debat keempat pada 21 Januari 2024, KPU menggelar debat kelima di Balai Sidang Jakarta.
Debat pemungkas Pilpres 2024 sekaligus menjadi debat ketiga yang mempertemukan para capres dan KPU menyelenggarakannya dengan tema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi.
Negara harus punya data komprehensif penyandang disabilitas
Minggu, 4 Februari 2024 22:37 WIB