Pontianak (Antara Kalbar) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat mendukung pengembangan pendidikan jurusan Perbankan Syariah yang digagas oleh Institut Agama Islam Negeri Pontianak dan kalangan perbankan yang memiliki unit bisnis syariah.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar, Hilman Tisnawan di Pontianak, Kamis, prinsip perbankan syariah sudah diperkenalkan sejak tahun 1992. Namun, lanjut dia, karena adanya pengaruh politik pada masa itu, maka prinsip perbankan yang dimaksud masih dinamakan prinsip "bagi hasil".
"Seiring berjalannya waktu, perbankan syariah pun terus berkembang dan masih memiliki potensi yang besar dalam kemajuannya, mengingat bahwa mayoritas keberadaan penduduk Indonesia adalah beragama Islam," kata dia.
Bank Indonesia dan seluruh pihak terkait terus berupaya untuk mendorong peningkatan pangsa pasar perbankan syariah yang ditargetkan akan mencapai 15 persen dalam beberapa periode kedepan dari sebelumnya di bawah 5 persen dibanding bank konvensional.
Beberapa waktu lalu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar dan Fakultas Syariah Ekonomi Islam Jurusan Perbankan Syariah IAIN Pontianak menggelar seminar perbankan syariah.
Selain itu, juga diresmikan perjanjian kerja sama antara pihak Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat dan pihak IAIN Pontianak melalui penandatanganan nota kesepahaman pemberian program beasiswa kepada mahasiswa/i IAIN Pontianak yang berprestasi dan kurang mampu sebanyak 40 orang.
Setiap penerima akan memperoleh beasiswa sebesar Rp500 ribu, naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp250 ribu.
Kemudian juga ditandatangani nota kesepahaman perjanjian kerja sama program pengembangan pendidikan jurusan Perbankan Syariah yang digagas oleh IAIN Pontianak serta enam perbankan syariah yang ada di Kalimantan Barat yakni Bank Mandiri Syariah, BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Kalbar Syariah, Bank Muammalat, dan Bank Mega Syariah.
Rektor IAIN Pontianak, Dr H Hamka Siregar mengatakan, mahasiswa di jurusan tersebut untuk segera menyelesaikan masa pendidikannya agar dapat berpartisipasi langsung dalam pengembangan ekonomi syariah khususnya di Kalimantan Barat.
Diharapkan pemberian materi seminar yang dilanjutkan dengan perkuliahan yang akan dilaksanakan secara rutin di kampus IAIN dengan narasumber dari Bank Indonesia dan perbankan syariah Pontianak. "Mahasiswa setelah lulus siap bersaing dan menjadi sumber daya manusia yang unggul di bidang perbankan khususnya syariah," kata Hilman.
****