Singkawang (Antara Kalbar) - Seniman Wayang Gantung Singkawang, Tjhin Nen Shin, menerima penghargaan dari Gubernur Provinsi Kalimantan Barat Cornelis usai Upacara Peringatan Ulang Tahun ke-58 Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat Rabu (28/1).
Penghargaan diberikan sebagai tokoh Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014 atas kiprahnya dalam meningkatkan serta melestarikan kebudayaan di Kalimantan Barat.
Tjhin Nen Shin merupakan generasi ketiga pewaris kesenian Wayang Gantung yang bisa dibilang langka ini.
“Saya pertama kali mengenal Kesenian Wayang Gantung di Singkawang dikenalkan oleh Ajo yang merupakan kakek dari saya pada tahun 1929,†katanya.
Wayang Gantung merupakan kesenian yang memainkan wayang berupa boneka yang digantung dengan tali. Kisah yang dipergelarkan biasanya adalah cerita kepahlawanan atau kisah cinta yang melegenda.
Musik pengiringnya dinamakan Pat Jim Pan atau 8 Dewa karena terdiri atas 8 nada dan dimainkan oleh 8 orang. Uniknya lagi, musik pengiring tersebut dimainkan dengan instrumen musik tradisional China.
Beberapa event yang diikuti oleh kelompok seniman ini diantaranya performance Chiao Theu di Salihara Jakarta (2010), pagelaran Body Hibridty pada Borobudur International Festival di Magelang (2013), mengisi salah satu acara dalam pertunjukkan pada Indonesia Creative Power (Pekan Produk Kreatif Indonesia) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta (2013).
Tjhin Nen Shin mengatakan hingga kini kelompoknya tetap aktif biasanya dengan mengisi acara pada acara pernikahan, ulang tahun pekong, ataupun acara lainnya sesuai permintaan.
Tjhin Nen Shin bersama isterinya berupaya untuk mewariskan kesenian ini kepada anaknya.
“Hal ini merupakan tantangan sendiri karena generasi sekarang kurang begitu meminati kesenian ini,†katanya.
Dengan diterimanya penghargaan ini, semoga menjadi kebanggaan tersendiri dan dapat menjadi motivasi dalam usaha pelestarian kesenian wayang gantung.