Pontianak (Antara Kalbar) - Steadfast Marine atau perusahaan galangan kapal Kalimantan Barat memproduksi satu unit kapal keruk jenis "Trailing Suction Hopper Dredger" yang dipesan oleh perusahaan Damen TSHD 2500, perusahaan kapal Belanda, senilai Rp300 miliar.
"Kapal keruk jenis ini, pertama kali dibuat di luar Eropa untuk jenis kapal "Trailing Suction Hopper Dredger" atau kapal keruk, dan kebetulan yang ditunjuk perusahaan kami di Steadfast Marine di Pontianak, Kalbar, Indonesia," kata Presiden Direktur Steadfast Marine Edi Kurniawan Logam dalam sambutannya pada serah terima kapal keruk itu kepada pihak Damen, Belanda, di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan pihaknya awalnya membuat kapal hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi kini berkembang menjadi perusahaan galangan kapal yang mampu mengerjakan kapal keruk pesanan Damen, Belanda, kapal keruk yang luar biasa, yakni MV Barito Equator.
"Mudah-mudahan dalam jangka panjang dengan telah mampunya perusahaan galangan kapal Kalbar dan Indonesia umumnya membuat kapal-kapal yang canggih, maka bisa membangun industri maritim Indonesia, sesuai dengan komitmen Presiden Jokowi yang bertekat dalam membangun kemaritiman Indonesia," ujarnya.
Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyatakan dengan berkembangnya industri perkapalan Steadfast Marine ini, maka Pontianak kini memiliki industri tingkat internasinal.
"Dengan ini, maka kita bisa menguasai kemaritiman sesuai dengan komitmen membangunan kemaritiman Kalbar, dan Indonesia umumnya," katanya.
Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya menyatakan Kallbar memiliki kualitas yang patut diperhitungkan, buktinya Steadfast Marine yang bergerak di bidangan galangan kapal sudah mampu memproduksi kapal keruk pesanan, Belanda.
Menurut dia saat ini Kalbar memiliki delapan perusahaan yang memproduksi kapal dimana perusahaan tersebut rata-rata bisa memproduksi kapal antara 15 sampai 60 unit kapal setiap tahunnya.
"Kami selaku pemerintah provinsi tentu akan mendukung perusahaan-perusahaan ini agar bisa terus berkembang ke depan agar kapal buatan masyarakat Kalbar bisa lebih dikenal luas oleh negara lainnya," tuturnya.
Namun yang lebih membanggakan lagi, kata dia, teknisi pembuatan kapal di perusahaan Steadfast Marine dalam membuat kapal keruk itu, 70 persen yang mengerjakannya adalah warga lokal Kalbar, dan hanya sekitar 20 orang saja dari pihak Damen, Belanda.
Steadfast Marine Kalbar Produksi Kapal Keruk
Sabtu, 11 April 2015 14:06 WIB