Pontianak (Antara Kalbar) - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyakini kegiatan Karnaval Khatulistiwa yang berlangsung di kota Pontianak, sebagai puncak kegiatan HUT RI ke-70, dapat memberikan dampak besar bagi provinsi itu.
"Saya yakin, kegiatan Karnaval Khatulistiwa ini akan memberikan dampak besar bagi kemajuan Kalbar, khususnya di bidang pariwisata. Terlebih antusias masyarakat Kalbar cukup besar atas kegiatan ini, membuktikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan daerah ini," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan pada kegiatan karnaval Sungai di Pontianak, Sabtu.
Dia mengharapkan, pemerintah provinsi Kalimantan Barat dan Pemkot Pontianak bisa terus melanjutkan kegiatan karnaval Khatulistiwa tersebut menjadi agenda tahunan untuk mendorong perkembangan sektor wisata di Kalbar.
"Apa yang sudah dilaksanakan dalam karnaval ini sudah sangat baik, tinggal disempurnakan danm disesuaikan saja dengan agenda tahunan di Kalbar, kami dari pusat akan mendukung penuh kegiatan ini," tuturnya.
Terpisah, Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya, mengharapkan Kota Pontianak dan Kalimantan Barat pada umumnya dapat memperoleh manfaat besar dari kegiatan Karnaval Khatulistiwa yang dilaksanakan pada hari ini.
"Kamu harapkan, kegiatan ini bisa memberikan manfaat besar bagi Pontianak dan Kalimantan Barat, khususnya dalam meningkatkan sektor pariwisata dan kunjungan wisatawan di Kalimantan Barat," kata Arief saat melakukan kunjungan kerja di Pontianak, Sabtu.
Menurutnya, momentum Karnaval Khatulistiwa tersebut menjadi kesempatan emas bagi pemerintah Kalimantan Barat dan kota Pontianak untuk mengenalkan potensi daerah kepada masyarakat luar Kalimantan Barat maupun wisatawan asing. Terlebih dalam kegiatan itu dikemas dengan menampilkan berbagai budaya dan kesenian yang ada di provinsi itu.
"Saya rasa Kalbar memiliki cukup banyak kelebihan dan potensi wisata yang bisa dikembangkan. Apa lagi Pontianak nantinya akan dijadikan sebagai kota wisata sungai dan itu sudah masuk dalam rencana pembangunan negara untuk periode 2014-2019," tuturnya.
(KR-RDO/N005)