Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Penyakit lusung yang diderita warga Desa Teluk Pongkal, Kecamatan Sokan, Kabupaten Melawi, hingga kini belum tuntas meski telah bertahun-tahun menjadi fokus Pemkab Melawi hingga pemerintah pusat.
Penyakit ini sepertinya sulit lepas dari warga setempat walau sebenarnya sudah menjalani pengobatan secara intens.
Kepala Puskesmas Sokan, Ahmad Darmawan ditemui di Nanga Pinoh, mengungkapkan banyak persoalan sehingga penyakit ini sulit dibasmi dari Teluk Pongkal.
“Kami mengalami kesulitan untuk membasmi penyakit lusung di Desa Teluk Pongkal. Karena harus ada relokasi daerah atau merelokasi warga ke tempat yang baru," paparnya.
Wawan menyampaikan, sejak dilakukan pengobatan terhadap warga yang menderita lusung tersebut, walaupun jumlahnya sudah berkurang dari sebelum-sebelumnya, namun sampai sekarang masih ada daerah di Teluk Pongkal yang warganya menderita penyakit lusung.
"Selain itu, program pengobatan juga harus berkelanjutan, kalau tidak berkelanjutan, susah untuk memberantasnya. Saat ini obat masih ada, bahkan kami selalu mendata, termasuk pasien-pasien yang sudah sembuh terus kami data," ujarnya.
Dia berharap untuk menangani kasus lusung di Teluk Pongkal, memang harus ada semacam rumah peduli lusung, sehingga setiap penderita lusung bisa dilayani, apakah secara berkelanjutan.
Karena selain memberikan obat, setiap saat juga harus dilakukan monitoring dan evaluasi sejauh mana keberhasilan dari pemberian obat nanti.
"Saat ini ada obat yang bagus dari pemerintah pusat, kami minta supaya obat tersebut terus disalurkan jangan sampai terputus," harapnya.
Diterangkan Wawan, sampai saat ini, pihak puskesmas terus melakukan monitoring terhadap penderita penyakit lusung di Teluk Pongkal.
Bahkan hal itu dilakukan secara rutin oleh Puskesmas Sokan melalui program puskesmas keliling (pusling).
Dimana setiap Pusling tersebut pihaknya selalu memberikan pengobatan secara gratis kepada setiap penderita lusung.
"Hanya saja karena obatnya terbatas, sehingga tidak semua penderita lusung yang ada disana tersebut tercover, sehingga kami memerlukan penambahan logistik obat-obatan," ujarnya.
Dia juga menyampaikan, selain membutuhkan obat, para penderita lusung juga memerlukan pembinaan, terutama mengenai perilaku hidup bersih dan sehat.
Karena itu dibutuhkan semacam lembaga pendamping yang melibatkan lintas sektoral dan lembaga tersebut bekerjasama dengan puskesmas setempat.
“Menurut saya yang lebih efektif untuk menangani lusung di Teluk Pongkal dengan cara membuat lembaga khusus peduli lusung di Kecamatan Sokan,†ucapnya.
Mengenai jumlah penderita lusung, Wawan menyampaikan dirinya tidak tahu secara persis, namun seingat dia jumlah penderita di Teluk Pongkal sudah dibawah 100 orang. Yang jadi permasalahan juga, di beberapa rumah masih ada satu atau dua orang yang mengidap lusung.
"Yang masih banyak mengidap lusung ini di Dusun Teluk Pongkal. Sedangkan di Dusun Ponjang dan Kepala Daak sudah sedikit," pungkasnya.
Penyakit Lusung Masih Terjadi di Teluk Pongkal
Kamis, 10 September 2015 10:21 WIB