Kapuas Hulu Liburkan Siswa Seminggu Karena Kabut Asap

Putussibau (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu memutuskan untuk meliburkan sekolah tingkat SMP hingga taman kanak-kanak (TK) selama sepekan dan menetapkan status darurat asap terhitung mulai Rabu.
Keputusan tersebut diambil setelah Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kapuas Hulu, sehari sebelumnya menggelar rapat bersama kepala dinas teknis terkait dan instansi vertikal di Aula Setda.
“Kesimpulan rapat kami adalah melihat kepekatan asap yang ada di kota Putussibau, sudah semakin parah, kami tetapkan darurat asap dan meliburkan sekolah selama sepekan,” ujar Penjabat (Pj) Bupati Kapuas Hulu, Marius Marcellus Tj SH, MM, Rabu
Marcellus menambahkan, data hotspot wilayah Kapuas Hulu hanya ditemukan satu titik, yakni di kecamatan Semitau desa Kenerak. Dikatakannya pemerintah akan mengupayakan langkah preventif serta pencegahan terhadap timbulnya penyakit pada anak.
"Selain itu juga dilakukan operasional posko yang telah ada dan pembangian masker oleh dinas instansi. Baik dari kepolisian maupun dari dinas kesehatan, seterusnya akan ditindak lanjuti hingga ke kecamatan," tegas Bupati.
Menurut Marcellus, jika kabut asap masih tetap terjadi, bisa saja libur sekolah diperpanjang dan jam belajar akan diganti sampai kondisinya membaik.
"Begitu juga sekolah setingkat SMA yang belum diliburkan. Juga tidak menutup kemungkinan akan libur. Yang jelas kami lihat perkembangan kedepan,” tandasnya.
Berdasarkan laporan BMKG polusi asap yang terjadi di bumi uncak kapuas sudah dalam kategori bahaya.
Terkait ditemukan titik api, Kapolres Kapuas Hulu AKBP Sidarmin SIK menegaskan tetap akan memproses pelaku pembakaran hutan dan lahan secara sengaja.
"Karena jauh hari sebelumnya kepolisian sudah menyampaikan himbauan dan sosialisasi terkait kebakaran hutan," tegas Kapolres.