Jeddah (Antara Kalbar) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari Mabes Polri kembali ke Tanah Air, Selasa, pukul 16.40 (Waktu Arab Saudi ) atau pukul 20.40 Waktu Indonesia Barat (WIB) setelah selama 10 hari berada di Arab Saudi untuk membantu identifikasi korban Mina.
"Terima kasih kepada Tim DVI yang kurang lebih 10 hari berada di Saudi Arabia untuk mengidentifikais korban Mina," kata Konjen RI Dharmakirty Syailendra Putra, di Jeddah, Arab Saudi, Selasa.
Ia mengatakan cukup banyak hasil-hasil yang diperoleh Tim DVI selama mereka berada di Arab Saudi untuk membantu identifikasi korban Mina, hingga penelusuran ke Taif dan Jedaah, di samping Mina.
"Kami sudah mencatat hasil-hasil yang diperoleh selama di sini," katanya.
Antara lain, dengan adanya Tim DVI yang memiliki akses langsung dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi, ditemukan jamaah Indonesia yang dirawat di rumah sakit di Taif, di samping identifikasi korban yang belum ditemukan.
"Kami telah berusaha bekerja maksimal, dengan dukungan dari KJRI, PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) untuk misi membantu identifikasi jamaah yang meninggal," kata Pimpin Tim DVI Kombes Pol Muhammad Masudi.
Kendati kembali ke Tanah Air, sebelum semua korban ditemukan, ia berjanji akan membantu tim PPIH dan KJRI bila diperlukan untuk mengambil DNA pembanding jamaah yang belum kembali.
Tim DVI akan kembali dengan menggunakan penerbangan Qatar Airways yang akan lepas landas pada pukul 16.40 WAS.
"Diperkirakan besok kami sudah sampai di Tanah Air," katanya.
Konjen RI Dharmakirty Syailendra Putra mengatakan kendati Tim DVI telah kembali dan PPIH Daker Mekkah akan berhenti operasional pada 16 Oktober, KJRI Jeddah akan melanjutkan pencarian bila dua jamaah yang masih hilang belum ditemukan.
"Kami akan menindaklanjuti pencarian, sebagai bagian dari perlindungan WNI," katanya.
Kepala Daker Mekkah PPIH Arab Saudi, Arsyad Hidayat, mengatakan sampai pukul 02.00 WAS, masih ada dua jamaah haji Indonesia belum kembali ke pemondokan mereka pasca-insiden Mina 24 September 2015.
"Kami akan terus mencari sampai kantor Daker Mekkah berhenti operasi pada 16 Oktober nanti," katanya.
(R016/H. Wahyudono)