Putussibau (Antara Kalbar) - Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalbar Drs Cornelis MH mengatakan, temenggung adat di kalangan etnis Dayak berperan penting dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan.
"Karena Temenggung bersentuhan langsung dengan warganya sebagai pengayom masyarakat dilingungan masing-masing," tegas Cornelis di Kapuas Hulu.
Cornelis datang untuk pengukuhan temenggung di Kantu' Kecamatan Putussibau Selatan dan Kec Bika'Kabupaten Kapuas Hulu. Pengukuhan dua ketemenggungan tersebut bertempat di rumah panjang Tanjung Danau Buak, Kecamatan Bika, dirangkaikan juga dengan seminar buku adat Dayak Kantu'.
Ketua panitia acara Y Alexander memaparkan, pembinaan terhadap kearifan lokal masyarakat memang menjadi tugas pemerintah. Maka diharapkan pelestarian adat dan budaya terus dijaga dari tergerusnya era globalisasi yang semakin kencang. "Pembinaan tersebut merupakan tugas pemerintah melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, sesuai undang-undang," katanya.
Ditambahkan Cornelis, Temenggung adat Dayak memiliki peranan penting dalam mendukung penyelenggaraan pemerintah. "Karena Temenggung bersentuhan langsung dengan warganya sebagai pengayom masyarakat dilingungan masing-masing," tegas Cornelis.
Peranan Temenggung kata Cornelis salah satunya memberi pemahaman kepada masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dilingkungan seperti virus rabies dan kebakaran hutan dan lahan. "Saya mengapresiasi masyarakat Kapuas Hulu yang sangat konsen dalam menjaga hutan dan lahan. Terbukti, Kapuas Hulu tidak termasuk daerah yang menyumbang asap," katanya.
Menurutnya, Temenggung atau lembaga-lembaga adat milik orang Dayak juga hadir untuk mengayomi dan melindungi masyarakatnya. "Tolong pemerintah daerah agar mempertimbangkan honor bagi Temenggung. Sebab temenggung kerja capek begitu capek, jangan sampai tidak ada honor. Jika memang pemerintah daerah sudah menggangarkannya, dipertimbangkan juga agar ditambah," terangnya yang hadir didampingi Ny. Frederika Cornelis SPd.
Cornelis mengatakan, harus bangga menjadi orang Dayak. Apalagi di Kalimantan, yang merupakan memang tanah orang Dayak. Negara pun, kata dia tidak melarang orang-orang Dayak melestarikan nilai budaya, adat dan hukum adatnya. "Jangan minder jadi orang Dayak. Dayak Kantuk pun jangan memecahkan diri, jangan minder, kita sama Dayak. Dayak sama, mulai dari kita di Kalimantan, Brunai, Malaysia," tegas Cornelis.
Orang Dayak, kata Cornelis mesti menggunakan peluang-peluang yang telah diberikan negara. Nilai-nilai adat yang positif, selama tidak bertentangan dengan Undang-Undang dan Pancasila wajib dilestarikan. "Anak-anak kita jangan sampai tidak bisa berbahasa Dayak. Jadikan bahasa Dayak sebagai muatan lokal," tutur Cornelis.
Setelah memberikan sambutan, Cornelis membuka seminar buku adat Dayak Kantuk yang ditandai dengan pemukulan gong di acara yang dihadiri sekitar seribu orang tersebut. Hadir pula beberapa kepala SKPD di lingkungan Pemprov Kalbar. Sementara dari Pemkab Kapuas Hulu dihadiri Asisten 1 Frans Leonardus SH dan beberapa Kepala SKPD dilingkungan Pemkab Kapuas Hulu.
Temenggung Berperan Penting Dukung Penyelenggaraan Pemerintahan
Sabtu, 24 Oktober 2015 23:21 WIB