Jakarta, (Antara Kalbar) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
mengatakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) merupakan upaya merealisasikan
program pemerintah Indonesia Bebas Pasung 2017.
"KIS ini
realisasinya. Saya minta disisir di lapangan, diberi KIS dan didampingi
satu orang satu sehingga pengobatannya bisa berjalan," kata Mensos di
Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan, pemasungan yang terjadi
biasanya pada keluarga dengan kondisi ekonomi yang sangat miskin
sehingga sulit mengakses pelayanan kesehatan, maka harus ada yang
melakukan pendampingan.
"Kalau di pasung itu biasanya
keluarga yang ingin menutupi sebab layanan kesehatan seharusnya sudah
disiapkan oleh pemerintah," kata Khofifah.
Dengan KIS, obat bisa ditebus sehingga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) terkontrol penyakitnya dan tidak perlu dipasung.
Mensos mencontohkan upaya sukses penanganan ODGJ di salah satu desa
di Muara Enim Sumatera Selatan yang saat ini sudah bebas pasung.
"Di Muara Enim setelah mereka mendapat KIS, pemda beserta kader
posyandu mereka berbagi satu orang satu, sayu kader menangani satu ODGJ.
Setelah dilakukan pendampingan mereka bisa sembuh," katanya.
Para kader posyandu mengambil obat dan diserahkan kepada keluarga diminta untuk memberikan sesuai dosis dan frekuensinya.
"Ternyata desa itu bebas pasung. Ini bisa menjadi contoh
keberhasilan bagi upaya Indonesia Bebas Pasung dengan pelayanan yang
anggarannya sudah disiapkan pemerintah lewat KIS. Saya katakan ini bukan
mimpi," tegas Khofifah.
Dia juga mengatakan bahwa tidak ada
panti yang melakukan pemasungan, sebab jika sudah dibawa ke panti maka
ODGJ dalam proses rehabilitasi sosial.
"KIS" Program Pemerintah Bebas Pasung
Jumat, 1 April 2016 13:50 WIB